Chapter 24: Endless Slaughter

497 150 202
                                    

"Mari kita mulai penghancuran dunia!" suara angkuh nan menggelegar milik Merlinus, menggema keseluruh area tempat para rider, Emu, Koyomi, Luigne beserta anak buahnya berpijak.

Zona tempat mereka berjejak kini mulai bergetar hebat. Retakan terjadi di beberapa tempat, membuat mereka qn  . Makhluk itu berdiri dengan kokoh ditengah area pertempuran. Sosok itu memiliki tinggi hampir 2 meter dengan tubuh kekar berotot menampakkan betapa kuat tubuh miliknya. Tubuhnya dibalut oleh baju zirah hitam kokoh. Mata merah darahnya memiliki tatapan bengis memancarkan teror dan intimidasi dari siapa saja yang beradu pandangan dengannya. Bentuk wajah persegi dengan rahang keras menambah kesan kekejaman yang dimilikinya, dua buah tanduk besar bertengger dengan kokoh di kepalanya yang ditumbuhi oleh rambut hitam lebat berantakan layaknya surai dari seekor Raja Hutan. Sayap hitam kehijauan— besar bersisik layaknya seekor naga menambah kesan jika dia adalah sosok yang memang pantas untuk ditakuti.

"Bisakah kalian merasakannya sekarang?!" seru Merlinus berteriak dengan nada sombong kepada lawannya yang kini bergetar ketika melihat kebangkitan sang penguasa dunia bawah.

"Kekuatan yang tidak akan pernah kalian bayangkan! Kekuatan sang dewa pengusa dunia bawah! Tartarus!" serunya lagi seakan kehilangan akal tertawa gila.

"AN BHFUIL CRAICEÁILTE, MERLINUS???!!!" Luigne berteriak murka dengan kegilaan sang penyihir hitam.

"KAMU TIDAK AKAN SANGGUP MENGENDALIKAN TARTARUS, BRENGSEK!" serunya lagi dengan mata berkilat.

Apakah Merlinus begitu bodoh hingga berpikir dapat mengendalikan seorang penguasa dunia bawah?

"Tidak bisakah kalian menerima kenyataan jika aku bisa mengendalikannnya?" teriak Merlinus tersinggung dengan perkataan Luigne.

Akan kubuat kau menyesal karena meremehkanku, Luigne!

"RASAKAN SERANGANKU!!" tongkat sihir Merlinus teracung, merapalkan mantra pengendalian hingga sang Dewa Dunia Bawah bergerak menuju pihak lawan.

Langkahnya berat dan tegas. Hentakan kaki di setiap langkahnya mampu meninggalkan jejak retakan dalam. Sayap miliknya mengembang dengan gagah dan solid. Hembusan angin kencang tercipta setiap kali sayap itu dikepakkan.

Tartarus lantas terbang melepas menuju para rider serta Luigne dan ketiga pengikutnya. Mendekat, dia menjeda sejenak sebelum mengepakkan sayap lagi menciptakan hembusan angin layaknya angin kencang yang tengah mengamuk.

Melihat gerakan yang dilakukan oleh Tartarus, secara insting Taiga berteriak kepada lainnya, "BERPEGANGAN!"

Mereka semua berusaha meraih apapun yang dapat menahan mereka tetap berpijak. Angin kencang menyerang mereka bersama dengan tawa Merlinus yang semakin angkuh melihat lawannya terjebak dalam hembusan angin.

"Si-Sial!" Kuroto mengerang dengan kesal ketika angin semakin berhembus dengan kencang mengunci pergerakan mereka. Apalagi saat ini dia, Kiriya dan Mitchy berpegangan pada Dullahan yang dengan gesit mengayunkan cambuknya pada salah satu pilar altar dan menahan mereka agar tidak terbang terbawa angin.

Haruto dalam detik berjalan mengubah formnya menjadi 'land' dan mengeluarkan tembok tanah tebal untuk melindungi Koyomi, Kouta, Poppy, Taiga dan Takatora yang berada didekatnya. Abhartach sendiri membuat pertahan dari sihir yang digunakan untuk melindungin Luigne, Hiiro, Emu dan Caoranach agar tidak terkena imbas. Mereka semua mencoba bertahan dengan hembusan angin kencang ciptaan Tartarus.

[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang