Chapter 17: Perfect Disaster

445 150 416
                                    

"Sudahlah Emu! Menyerahlah!"

Suara Yuki menggema jelas di telinga dan pikiran Emu yang sedari tadi sibuk menjelajahi setiap sudut kamar tempat dia dikurung selama ini. 

Gaun putih dengan kain sutra lembut yang Emu kenakan telah berubah warna menjadi abu-abu— kotor. Terdapat beberapa noda mencolok disekitar siku dan lutut membuat gaun itu terlihat compang camping layaknya gaun yang dipakai Cinderella ketika menjadi babu di rumahnya sendiri.

"Sudah aku bilang berulang kali! Kamar ini tidak memiliki jalan rahasia atau sejenisnya!" 

Yuki menekankan suaranya untuk meyakinkan Emu yang terlihat  tidak mengubrisnya sama sekali. Emu melengos dan tetap mengobrak-abrik isi ruangan yang sangat luas itu. Bagaimanapun caranya dia harus keluar dari kastil ini menjauhi Luigne secepatnya. 

TRANG!!

Suara besi yang bersentuhan dengan lantai ruangan itu sukses membuat perhatian Emu terpecah seketika. Emu melihat sebuah belati yang bersarungkan kulit berwarna coklat tua yang masih dikeliling oleh bulu halus yang lembut. Emu membuka sarung yang menutupi belati itu dan melihat sebuah masterpiece dari ahli pandai besi yang sangat menakjubkan. Belati berwarna perak berukuran  20 cm  bermata ganda yang memiliki gerigi di kedua sisi mata pisaunya, terbuat dari besi baja terbaik di masanya dengan ukiran unik menghiasi permukaan pisau tersebut. Dengan gagang yang terbuat dari tanduk rusa yang kokoh berwarna coklat muda, membuat pisau belati itu terlihat unik dan elegan. Sungguh karya seni yang dilahirkan oleh pandai besi yang terampil dan memiliki intuisi yang sangat kuat. 

Emu membolak-balikkan belati itu dan sesekali menghunuskan belati memecahkan udara di sekitarnya. Ukurannya yang sangat pas ditangannya membuatnya antusias. Tidak ada salahnya jika belati ini dia bawa. Mungkin bisa sangat berguna secara dia tidak memiliki driver dan gashat-nya saat ini. Setidaknya dia bisa membela dri menggunakan belati itu. Emu menatap sekali lagi belati yang ada di tangannya itu. Entah mengapa sepertinya dia pernah memakainya beberapa kali walaupun baginya ini adalah pertama kali dia memegang belati itu.

"An cosantóir sciatháin." Suara Yuki berbisik lagi.

"Itu nama belati yang kamu pegang itu. Apa kamu tidak ingat?!" ucap Yuki lagi

"Buat apa aku mengingatnya? Itu ingatanmu bukan ingatanku!" sanggah Emu yang masih mengagumi setiap detail belati yang dia pegang. 

"Belati ini milikku yang berarti  milikmu juga. Belati ini ditempa langsung oleh Luigne dan dihadiahkan untuk kita agar bisa melindungi diri. Salah satu tanda cinta yang dia buat untuk kitatambah Yuki, suaranya terdengar sangat antusias ketika menceritakan tentang belati yang sangat berharga baginya itu.

"Sayangnya bisa saja belati ini yang akan melukainya juga jika dia mendekati aku lagi!" ucap Emu tanpa ragu. Dia tidak akan membiarkan Luigne menyentuhnya lagi dan tidak akan segan untuk menghunuskan belati ini kepada Luigne.

"Kamu tidak akan bisa melukai Luigne. Aku akan melindunginya jika kamu melakukan hal bodoh seperti itu. Aku tidak akan ragu mengambil alih tubuhmu jika itu terjadi!"  ancam Yuki dengan suara meninggi mendengar Emu berniat melukai Luigne.

[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang