"Haruto, kamu harus segera mencarinya!"
Pria berpostur tinggi itu mendengar suara wanita yang dikenalnya menggema di kamarnya.Matanya menelusuri setiap sudut kamarnya. Mencari sumber suara yang sudah lama dia rindukan. Suara yang telah menghilang selama bertahun-tahun.
"Koyomi?!" Haruto memanggil nama Koyomi seraya berharap bahwa ini bukan hanya khayalan saja.
"Haruto!" suara Koyomi terdengar lagi diikuti oleh munculnya sebuah portal kuning di depan mata Haruto.
Mata Haruto terbelalak tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Koyomi muncul ditengah-tengah portal seraya menggenggam bunga mawar putih. Wajah Koyomi masih saja seperti wajah yang terekam dalam ingatan Haruto. Pucat-namun tetap mempesona. Ada perasaan sakit yang dirasakan oleh Haruto ketika melihat Koyomi yang berdiri dihadapannnya. Lebih tepatnya rasa sakit karena kerinduan yang mendalam yang dia pendam selama ini. Haruto melangkah maju mendekati Koyomi, namun entah mengapa setiap jengkal langkah yang dia ambil hanya membuat Koyomi menjauh- tidak terjangkau.
"Haruto! Kamu harus segera mencarinya!" Koyomi mengulangi kalimat yang dia katakan pertama kali ketika memperingatkan Haruto.
"Mencari?! Apa yang aku harus cari, Koyomi?!" Haruto terlihat bingung dan tidak mengerti dengan apa yang Koyomi bicarakan.
Haruto menatap Koyomi tepat di matanya meminta petunjuk tentang apa yang Koyomi maksud. Koyomi melayang mendekati Haruto dengan mudahnya. Berbeda sekali saat Haruto mencoba mendekati Koyomi. Haruto tidak bisa menjangkaunya. Seakan portal yang mengelilingi Koyomi tidak memberikannya kesempatan untuk mendekati Koyomi.
"Gate-nya!" Koyomi menjawab pertanyaan Haruto seraya menyerahkan satu tangkai bunga mawar putih kepada Haruto.
Haruto menerima bunga mawar putih itu dengan ekspresi bingung. Belum saja kebingungan Haruto terjawab, bunga mawar putih itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah cincin sihir berwarna putih.
"Gate?! Cincin baru? Apa maksudnya ini semua?!" Haruto semakin bingung dengan apa yang terjadi.
"Bukankah sudah tidak ada lagi Phantom dan Gate yang tersisa hingga saat ini?!" tambah Haruto semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh Koyomi.
"Ada Phantom baru yang dibangkitkan beberapa bulan yang lalu. Phantom ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan berbeda dengan Phantom yang pernah kita hadapi. Phantom ini bisa membuka portal ke berbagai dunia yang dia kehendaki. Bahkan Phantom ini bisa memasuki dunia yang dibangun oleh Gaim dan sebenarnya aku juga tidak yakin dia itu Phantom atau bukan." Koyomi menjelaskan kepada Haruto.
"Dunia Kouta-san?!" tanya Haruto terkejut.
Koyomi mengangguk dan melanjutkan penjelasannya kepada Haruto.
"Mengapa aku mengatakan tidak yakin bahwa dia itu Phantom ? Karena Phantom ini dapat mengendalikan Inves, hutan Heilheim bahkan dengan crack-nya. Gaim menemuiku di dunia lain dan memintaku untuk memperingatkanmu segera."
Haruto terdiam dan mulai memikirkan perkataan Koyomi. Wajahnya memancarkan kecemasan yang luar biasa. Jika Makhluk ini lebih berbahaya dari Phantom-Phantom sebelumnya, dia tidak mungkin bisa menghadapinya sendirian.
Melihat kecemasan yang ada di wajah Haruto, Koyomi memegang erat kedua tangan Haruto . Haruto memandang wajah Koyomi dengan lekat. Tangan Koyomi tetap dingin seperti biasa, namun setiap Haruto menyentuh tangannya perasaan hangat menyelimuti hatinya. Haruto terseyum sesaat.
"Tenang saja Haruto! Kamu tidak akan sendirian. Walaupun tidak berada di dunia yang sama. Jiwamu dan jiwaku akan selalu bertautan satu sama lain." ucap Koyomi seraya memberikan senyum yang tulus kepda Haruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] Tʜᴇ Gᴀᴛᴇ Oғ Dᴇꜱᴛɪɴʏ [✔️]
Fantasía[COMPLETE] Tidak pernah terbayang jika kehilangan seseorang yang teramat dicintai bisa merubah takdir kehidupan. Luka yang tertoreh membuat sebuah lubang di dalam hati dan bisa menenggelamkan jiwa pada kegelapan yang teramat dalam. Houjou Emu tidak...