[03] Realita

7.1K 408 26
                                    

Diingatkan kembali kalau cerita ini hanya untuk anak yang usianya 18+ . Jika tetep ngeyel ngebaca, dosa ditanggung readers 🙃


MINJU POV

“Jangan hanya diam.” bisiknya tegas ditelingaku, daun telingaku menjadi sasaran gigitan kecil giginya.

Aku yang mengerti jika ia menungguku, segera memepekerjakan kedua tanganku. Merambat kebawah tubuhnya, melepaskan ikat pinggang Gucinya dan segera menurunkan resleting celana jeansnya.

Sentuhan pertama yang aku lakukan menimbulkan desisan tak terhankan darinya, aku tersenyum kecil melihat erangannya. Kulakukan hal itu sekali lagi hingga ia tersadar jika aku tengah mempermainkannya.

“Kau ingin bermain?” desisinya tanpa ekspresi, Ya Tuhan! Kapan dia akan mengeluarkan senyumannya? Aku kembali tersenyum geli melihatnya, kakiku menurunkan celana jeansnya hingga celana itu terlepas dari dirinya. Dia sudah sangat… besar.

“Tergantung, permainan apa yang ingin kau lakukan,” balasku, jari telunjukku mengitari dada bidangnya, menyelusuri garis tengah dada itu hingga kepusat tubuhnya.

“Kau sangat siap ternyata.” cemo’ohku.

“Ya, begitu juga dengan kau.” balasnya, aku merasakan tangan hangatnya membelai dadaku lembut, meremasnya perlahan dan membuat aku mendesah tak sadar.

Dimulai dari sini, segalanya terasa indah, panas dan menyenangkan. Aku terlalu terbawa oleh suasana panas yang ia ciptakan. Ahn Yujin, pria terakhir yang menjadi pelangganku.

🌟✨


Minju menggeliat pelan dalam tidurnya, merasa tubuhnya terasa lebih berat dari biasanya.

Ya, wanita itu baru saja tertidur dua jam yang lalu, mengingat permainan yang diminta oleh Yujin seakan tak ada habisnya.

Ia merasakan ada lengan hangat yang menggelayut pada pinggangnya. Kedua matanya mulai terbuka, masih tampak sayu. Ia menoleh kesamping dan menemukan wajah damai pria yang tertidur disampingnya.

Sudut bibir minju tertarik sempurna, kembali teringat dengan malam panas yang baru saja mereka lalui.

Entah berapa kali pria itu mengganti kondomnya yang terasa penuh dan anehnya, minju tidak merasa jenuh melayaninya.

“Wajahnya tampak damai dan juga sangat tampan ” gumamnya serak.

Wanita itu merapatkan bibirnya saat merasa gerakan pelan dari pria itu. Yujin menggeliat dalam tidurnya, menarik tubuh minju semakin merapat padanya.

Wanita itu tersenyum kecil merasakan pelukan hangat pria itu. Masih sama, terlalu protektif. Dan lagi-lagi, wanita itu sama sekali tidak keberatan.

Minju selalu merasa jenuh dan bosan pada setiap pelanggannya jika meminta percintaan lebih dari tiga kali. Namun malam ini, Ahn Yujin si pria kaya sama sekali tidak meminta dan hanya melakukan apa yang ia inginkan pada tubuhnya. Dan itu ia lakukan lebih dari enam kali.

“Ya Tuhan,” gumam minju setengah memekik ketika melirik jam dinding, “Sudah pukul sembilan pagi?!”

Minju berusaha menyingkirkan lengan yujin yang masih memeluknya erat. Dengan hati-hati tanpa ingin membangunkan pria itu, ia merangkak turun dari ranjang.

Memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai. Setelah berpakaian lengkap dan memperhatikan penampilannya, ia meraih tas tangannya dan melirik yujin yang masih tertidur pulas.

BE MINE ¦ JINJOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang