[17] Mulai Terungkap

2.6K 213 11
                                    

Bissmilah hirrohman nirrohim

Minju pov

Semilir Angin malam yang berhembus kencang ikut serta menemani gelapnya malam, tak lupa dengan indahnya rembulan yang menjadi pemandangan paling menakjubkan untuk dipandang.

Bagiku Tuhan begitu baik,  Dia  menciptakan rembulan untuk menemani kelamnya malam. Dia juga menciptakan matahari untuk menyinari semesta. Dan dia juga menciptakan yujin untuk menjadi pendamping hidupku. Sedikit klise tapi aku menyadari kehadiran yujin dalam hidupku begitu beharga.

Ngomongin soal yujin, aku jadi ingin bertanya, kemanakah dia sekarang? Dari jam tiga sore dia keluar dan sampai saat ini dia belum kembali. Terhitung sudah enam jam lamannya ia keluar dan sampai saat ini ia belum kembali bahkan ia juga belum menghubinginya.

Aku menghela nafasku gusar, sudah berapa kali  aku mencoba menghubungi yujin. Tapi, si bodoh itu selalu tidak mengangkatnya dan bahkan handphonenya saja tidak aktif.

Kalo boleh jujur, sebelum bertemu dengan yujin, aku sudah terbiasa sendiri dan bahkan dalam keheningan pun sudah terbiasa. Tetapi, sejak bertemu dengan yujin, semua itu berubah.

Dia selalu menemaniku disaatku sendiri, dia membuatku terhibur dengan segala tingkah anehnya, dia selalu memberiku kehangatan jika ia memelukku dengan segala kasih sayangnya.

Nampaknya si bodoh itu telah membuat hidupku bergantung padanya.

Tingg nonggg 'bunyi bel'

Minju berjalan dengan cepat menuju pintu utama, saat ia mendengar bel apartemenya berbunyi.

Perasaan yang begitu khawatir kini mulai hilang saat orang yang ia pikirkan kini telah datang. Tanpa basa-basi akupun langsung saja membukakan pintunya.

"yujin kau lama sek-----"

"halo kakk,, wonyoung kangen" ujar wonyoung saat melihat kakanya kini berada dihadapannya dan memeluknya erat.

"wony,,, kamu kok malem-malem kesini?? Dimana bibi? Apa kau kesini sendiri?" tanya minju bertubi-tubi. Pasalnya minju begitu kaget dengan kehadiran wony yang begitu tiba-tiba.

Wony hanya menjawab dengan gelengan kecil, "apa aku tidak boleh kesini, eonni? Aku begitu merindukan eonni "

"baiklah sebaiknya malam ini kau menginap saja disini,,, biar eonni yang akan berbicara pada bibi" ujar minju seraya menuntun wonyoung kedalam.

Minju pov end

Tanpa minju sadari, seseorang yang berada di ujung lorong tersebut sedang memandang minju dengan senyum miringnya.

"bagus wonyoung! Kau hebat!" ujar wanita tersebut dengan nada sinisnya.

🌟✨

"memalukan!!!" gertak tuan Ahn, saat mendengar pengakuan dari putra Sulungnya.

"seterah papa mau ngomong apa! Yang penting aku sudah menentukan hidupku sendiri!" balas yujin seraya meninggikan suaranya.

"menentukan hidupmu sendiri HAHAHA,, apa kau sedang melucu sekarang?!! Hidupmu sudah hancur yujin, dan kau ingin membuat hidupmu semakin hancur?!"  ujar Tuan Ahn dengan nada dinginnya.

Yujin menyunggingkan senyum sinisnya, "yaa, hidupku sudah hancur! Dan kau, yang telah menghancurkannya! Sekali lagi saya bilang pada kau, berhenti mengurusi hidupku, aku bisa mengurus hidupku sendiri! "

PLAKKK

Papa Ahn menampar putra sulungnya dengan kasar, tatapan marah begitu terlihat dari raut wajahnya.

BE MINE ¦ JINJOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang