Bismillah hirrohman nirrohim
Yujin pov
“Semua sudah kau selesaikan?” tanya yujin ketika ia baru saja turun dari lantai dua di mana kamarnya berada.
Apartement pria itu memang memiliki dua lantai. Dan lantai dua adalah lantai privacy miliknya. Semua kepunyaan pribadinya ada disana. Karena lantai satu hanya ia gunakan untuk menikmati masakan chaeyeon, koki wanita kepercayaannya.
“Sudah, tapi aku terlambat beberapa menit hingga ada terjadi sedikit kerusakan.” Jelas steve seperti biasa.
Yujin menghempaskan tubuhnya pada sofa berukuran L disana, “Kau sudah memperbaikinya?” tanyanya lagi.
“Aku sudah memesan semua peralatan untuk rumah itu dan sedikit mengisinya dengan beberapa hal yang menurutku penting.” steve menyerahkan PC tablet yang sedari tadi ia bawa pada yujin.
Pria itu tampak mencermati hasil yang telah steve dapatkan. Kepalanya tampak mengangguk puas dengan gumaman kecil. Wajahnya masih begitu tenang tanpa ekspresi,
“Ya, kurasa ini sudah cukup. Tapi mungkin setelah ini akan ada permintaan yang lain.” Ujar yujin dan kembali mengembalikan benda itu.
“Tuan, apa tidak apa-apa kita melakukan hal ini?” tanya steve hati-hati. Pria ini memang selalu memiliki pemikiran jauh kedepan atas keuntungan dan kerugian yujin di kemudian hari.
Hal itu selalu menguntungkan yujin dalam masalah bisnis ataupun kehidupannya.
“Maksudmu?” tanya yujin seraya mengkerutkan dahinya
“Kita belum mencapai kesepakatan dengannya dan jika dia menolak, bukankah itu sedikit mempersulitmu.”
Sudut bibir yujin berkedut meski ia tetap tidak menunjukkan senyumnya, “Kita sudah menanam keuntungan dimuka, steve. Dia tidak akan menolak. Dan jika dia melakukannya maka dialah yang akan mendapatkan kerugian besar.” Jelasnya tanpa menatap steve.
Bibir steve kembali terkatup sebelum mengutarakan pendapatnya saat suara chaeyeon berbunyi.
"Tuan Ahn, dia sudah bangun.” ujar chaeyeon sopan.
Mata tajam yujin bergerak keatas menatap ujung tangga, “Apa dia sudah cukup kuat untuk berjalan?” tanya yujin yang telah kembali melemparkan pandangannya pada chaeyeon.
“Menurutku sudah. Ia bahkan sudah tidak sabar untuk turun dan mencari tau siapa pemilik rumah ini.”
“Bawa dia kemari!”
Chaeyeon mengangguk patuh dan segera beranjak kembali keatas.
Yujin masih duduk tenang di tempatnya meski kali ini, jemarinya saling bertemu dan seperti merangkai sebuah piramid.
Kedua kakinya saling terbuka lebar hingga siku-sikunya bertumpu diatas paha, menjatuhkan pandangannya kebawah. Ia memang akan melakukan hal itu ketika gugup akan sesuatu.
Yujin pov end
“Apa yang membuatmu membawaku kesini?”
Suara pelan dan lembut itu membuat yujin sontak mengangkat wajahnya. Menemukan minju dengan dress tidur yang telah chaeyeon gantikan dikamar tidurnya.
Rambut wanita itu tampak sedikit berantaka meski wajah sendunya masih begitu memukau.
Yujin bangkit dari tempatnya lalu menenggelamkan kedua tangannya dalam saku celana namun kedua matanya tak lepas dari minju,
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE ¦ JINJOO ✔
Romance[18+] Ahn yujin sosok pria kaya raya, dingin, dan juga angkuh bertemu dengan wanita cantik di suatu bar terbesar di kota New York. wanita tersebut bernama Kim Minju, gadis asal korea selatan ini terpaksa bekerja sebagai wanita penghibur demi membiay...