Bismillah hirrohman nirrohim
Satu jam lamannya minju berada di ruangan yujin, tidak banyak yang ia lakukan selain duduk, bermain hp dan rebahan begitupun seterusnya. Yujin menyadari betul kalau wanitanya itu tengah bosan sekarang, tapi yujin tetaplah yujin yang terlalu gengsi untuk sekedar mengungkapkannya.
Helaan nafas kasar itu keluar dari bibir minju dan setelah itu minju melemparkan handphonenya ke samping sofa tempat ia duduk.
"yujinn,, mana temanmu yang kau katakan tadi? Apakah dia tak jadi datang kesini?" rengek minju kearah yujin
Yujin memandang wajah minju dingin sedari tadi minju terus berengek padanya, "sebentar lagi dia akan sampai"
"tckk, kau terus mengatakan itu sejak satu jam yang lalu, apa kau berbohong padaku, yujin? Bilang saja kalau temenmu itu enggak jadi datang" cibir minju dengan bibir yang berkerut
"akukan sudah bil----"
BRAKK
"yujinn!!! Sorryy" ujaran seseorang tersebut memotong ucapan yujin barusan.
Yujin yang melihat kedatangan seseorang itupun langsung berangjak dari duduknya dan menghampiri orang tersebut.
"yakk yuri!! Kenapa kau lama sekali eohh" ucap yujin seraya menahan kekesalannya
"tckk kau tanya saja noh ke laki-laki pendek itu kenapa aku bisa telat!" misuh yuri seraya melewati yujin dan menghampiri minju yang terlihat mematung di hadapannya.
"yujin, ini siapa? Apa ini wanita simpanan kau lagi? Jangan-jangan kau gunakan wanita ini buat ngebatalin perjodohan yang orang tua kau rencanakan?" ujar yuri berendet dengan segala pertanyaan.
"sudahlah akan aku ceritakan semuanya padamu, yuri. Ohh ia kenalin dia minju dan minju ini yuri" ujar yujin sambil mengenalkan keduanya.
"hmm minju, apa kau orang korea?" tanya yuri
Minju mengangguk kecil, "ya aku orang korea, apa kau juga sama?"
"aku orang korea dan lahir di busan cuma saat sma aku pindah ke new york bersama pamanku" jelas yuri
"ternyata nasib kita gak jauh beda, aku juga pindah ke new york karna pamanku" ujar minju senduh
Yujin yang paham akan situasi ini lantas ia membawa yuri dan minju untuk duduk di sofa yang terletak tidak jauh dari mereka berdiri.
"jadi yurr, aku nyuruh kau kesini untuk menemani minju. Seterah kau mau bawa dia kemana asalkan kau awasin dia, gimana? " ujar yujin seraya menyilangkan tangannya di dada.
"okke aku akan jagain minju dan bawa dia jalan-jalan di sekitar sini, asalkan kau kasih blackcard kau ke aku, gimana?" ujar yuri santai.
"jangankan blackcard, mall pun bisa aku bila buat kau" celetuk yujin santai.
"ohh iya minju, ntar kamu belanja aja semua yang kamu inginkan kalau perlu kamu borong aja barang-barang mahal disana. Dan satu lagi semua barang yang kamu belikan nantinya itu tidak termaksuk dengan harga kamu. Mengerti?" jelas yujin kepada minju
Minju menganga atas penuturan yujin barusan, apakah dia tak sayang dengan uang yang ia kumpulkan selama ini, sampai sampai dia rela menghabur hamburkan uangnya buat belanja yang kuyakini harganya yang tak sedikit.
"tapi yujin, apa ini tidak berlebihan? Kurasa aku tak pantas untuk mendapatkan ini semua, dengan kau membayar hutangku dan memasukan adikku ke universitas ternama saja udah lebih cukup bagikku" balas minju seyara menundukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BE MINE ¦ JINJOO ✔
Romance[18+] Ahn yujin sosok pria kaya raya, dingin, dan juga angkuh bertemu dengan wanita cantik di suatu bar terbesar di kota New York. wanita tersebut bernama Kim Minju, gadis asal korea selatan ini terpaksa bekerja sebagai wanita penghibur demi membiay...