[10] Argumen

3.8K 294 36
                                    

Bissmilah hirrohman nirrohim


"jadi yujin, sekarang kau ceritakan semuanya tentang asal mula kau kenal minju dan bagaimana bisa minju tinggal dirumah kau" ujar yuri seraya mendudukan bokongnya di kursi yang tersedia di cafe tersebut.

" tunggu tunggu,, minju? Minju siapa sih yur? Emang si kulkas ini punya temen lagi selain kita? Kamu ingat, pas jaman sekolah saja temen-temen kita pada enggan untuk Berteman dengannya" ucap yena yang duduk di samping yuri.

"iya sih kamu benar,,, bahkan ikumi saja cuma mampu berteman dengannya Dua minggu saja dan aku masih ingat ucapan ikumi saat cerita denganku katanya 'aku gak kuat yurr, setiap aku berbicara denganya dia selalu diam, dan memandangku tanpa ekpresi. Belum lagi tatapannya yang selalu dingin kepadaku seperti ingin memangsaku!! Aku gak kuat yur, aku gak mau lagi berteman dengannya'" ujar yuri seraya meniruka cara ngomongnga ikumi

Yena tertawa kencang hingga menepuk nepuk tanganya," kamu serius yur, ikumi berkata seperti itu?? Wahh aku tidak menyangka Tuan Ahn kita ini mampu menolak pesona Ikumi yang notabennya bidadari kampus"

Yujin menatap jengan pasanganya yang ada didepannya ini, ingin rasanya yujin menimpuk mereka agar diam dan tak mengejeknya lagi.

Yujin menghela nafasnya kasar ,"apa kalian sudah puas mengejekku? Jika belum, saya akan pulang"

Ucapan yujin barusan mampu menghentikan obrolan yang dilakukan yena dan yuri tentang yujin yang begitu dingin pada semua orang.

"yaudah yaudah, balik ke topik utama,, pertama siapa minju sebenarnya?" tanya yuri mengintrogasi.

"minju adalah pelacur yang gue beli di bar milik hyewon"

Yuri dan yena ternganga atas ucaoan yujin barusan, ia tak menyangka jika minju itu seorang,,, pelacur.

"kalian berdua jangan berprasangka buruk dulu terhadap minju, kalian tau kan kalau saya itu tidak sembarangan membeli orang? Bagiku Minju mempunyai daya tarik yang cukup tinggi dan juga minju tidak seperti pelacur diluaran sana, dia berbeda dan itu yang membuat saya ingin membelinya" terang yujin

Yena menghela nafasnya berat, "yujin,, pelacur tetaplah pelacur kau bisa mencari wanita yang baik diluaran sana, kau ingat bagaimana pelacur itu? Yaah dia pasti sudah melayani beratus ratus pria berbeda beda tiap harinya, apa kau tak merasa jijik terhapadnya?? Yujin, kau pria baik, tampan, kaya raya dan terpandang,,, apa kau tak malu jika media tau kalau kau menyimpan pelacur di apartemenmu? Dan satu lagi bagaimana jika ibumu tau kau berhubungan dengan seorang pela---"

"STOP MENYEBUTKANNYA IA SEOARANG PELACUR, CHOI YENA!!!" teriak yujin murka

"dia bukan pelacur! Dia milikku! Aku paling benci mendengar milikku di hina oleh orang lain, apalagi orang itu sahabatku sendiri!!" sambung yujin dengan nada yang masih terdengar meninggi.

"apa hakmu berteriak seperti itu pada kekasihku, yujin!. Apa yang dikatakan kekasihku itu 100% benar!. Pelacur tetaplah pelacur dan kau tidak bisa mengubah fakta itu!" ujar yuri tegas.

"tckk, bela saja pacar kau yang pendek itu!" cibir yujin

"lebih baik ku pacari pria pendek ini dari pada pria kulkas,, wlee" cibir yuri balik

"udahlah jangan di perpanjang lagi, sekarang saya mau tanya sama kau, apa yang membuat kau ingin membeli minju, pastikan kau punya alasankan kenapa kau ingin sekali membelinya" tanya yena heran.

"awalnya aku tak punya alasan yang lain selain ia sexy, menggoda dan cantik. Tapi, setelah mengetahui kenapa ia bekerja ditempat itu dan mengetahui latar belakang keluarganya itulah yang menjadi alasan kuat kenapa aku ingin memilikinya, simple kan?" ujar yujin seraya menyesap minumannya.

BE MINE ¦ JINJOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang