[22] Terbongkar

2.8K 210 7
                                    

Ohh iyaa untuk part ini author mau ganti gaya bahasa dulu,, soalnya di part ini ada bagian minju dan juga yena,, masa minju dan yena pake aku-kamu,, ntar yuri malah lagi wkwkwkk

Okkeee ??


--------------------------------------------------

Five years ago...

To: Diary

Masa yang indah nan manis, Bayangan mulai hilang dihempas angin. Mungkin hanya diriku yang merasa tak rela akan hilangnya bayangan kenangan itu, jauh dengan dirimu yang hanya sekejap dapat menghapus kenangan kita.

Seoul, 16 July 2021

"hahh-- aku sangat merindukanmu yujin." guman minju seraya menatap bingkai foto yang berisikan foto yujin dan dirinya.

Sudah lima tahun lamanya ia memutuskan untuk berpisah dengan yujin dan selama lima tahun itu pula ia hanya bisa mamandangi foto yujin yang nampak mulai kusam dan hampir berdebu.

Cukup lama aku memandingi foto tersebut dan tak sadar air mataku kini turun membasahi pipiku.

Aku terlonjak kaget dengan sebuah tangan yang kini tengah memegang pipiku, "jangan menangis minju-ya, air matamu itu terlalu berharga untuk menangisi pria brengsek itu"

"jaga ucapanmu na jaemin! Jangan sekali-kali kau menyebutkan dia sebagai pria brengsek!" gertakku seraya menepis tangannya yang tengah bertengger dipipiku dan pergi meninggalkannya.

"jika dia bukan pria brengsek, lalu kenapa dia tidak bertanggungjawab atasmu dan juga jinwo! Sadarlah minju, ini sudah hampir lima tahun kau menunggunya dan hasilnya apa? Dia tidak kembali!" ujar jaemin dengan nada yang cukup tinggi.

"bahkan aku tidak yakin jika pria itu masih mengingatmu! Maka dari itu, aku ingin membantumu untuk merawat jinwo dan menjadi appanya jinwo. Kau tau, setiap aku bermain denganya, jinwo selalu mengucapkan app--" sambungnya jaemin seraya melangkah mendengkati minju dan menggenggam tanganya.

"cukup jaemin cukup!! Cukup sudah kau mengantur hidupku dan juga anakku jinwo! Jinwo memiliki seorang appa dan kau tak perlu menjadi appanya!" bentak minju dengan wajah memerah menahan amarahnya.

"t-tapi ju---"

"cukup! Sekarang kau pergi dari rumahku!"

Setelah kepergian jaemin, minju mendudukan tubuhnya kekursi. Air matanya kini terus mengalir disertai isakan tangis yang tak bisa ia tahan lagi. Ia harus kuat demi anaknya, ia tak boleh kelihatan lemah didepan anaknya.

"eomma,, eomma kenapa?" suara itu, suara malaikat kecilnya. Aku menengok kebelakang dan benar saja putraku kini tengah berjalan kearahku.

"sini sayang, peluk eomma"

"eomma, kenapa? Apa ada yang melukai eomma? Ayo bilang sama jinwo, siapa yang lukai eomma, ntar jinwo pukul pake palunya thanos" ujar jinwo seraya memperagakan tokoh superhero kesukaanya.

" lah emang thanos punya palu? Perasaan eomma yang punya palu itu si thor?" balas minju dengan dahi yang berkerut.

"ihh eomma,, nih ya kemaren tuh si thanos minjem palu ke thor, nah makanya sekarang thanos punya palu deh" ujar jinwo dengan senyum bulan sabitnya. Percis banget sama kaya yujin, ayahnya.

Ahh sepertinya jinwo itu foto copyanya yujin. Percis banget, mulai dari mata sabitnya, bibirnya dan bahkan jinwo memiliki dimple seperti ayahnya.

Yujin, lihatlah anakmu begitu menggemaskan sama seperti mu. Kuharap kau kembali yujin.

BE MINE ¦ JINJOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang