Chapter 8

6.7K 589 3
                                    

Welcome😊

Flashback :

"Ayah!" Lisa kecil berteriak dan berlari ke arah ayahnya yang berlutut dengan tangan terbuka dan senyum ramah. Lisa terkikik dan melompat ke pelukannya. Dia terkekeh dan memeluk putrinya dengan erat,

"Hei, baby girl!" Dia mencium keningnya dan mengacak-acak rambutnya. Lisa terkikik dan mendorong tangannya,

"Apakah kamu akan datang ke ulang tahunku minggu ini?" Dia bertanya sambil menekuk bibirnya ke bawah menjadi cemberut. Dia tersenyum dan mengangguk,

"Tentu saja priya. Aku tidak akan pernah melewatkan ulang tahunmu."

.................

Mendengar bisikan yang samar diluar pintu, lisa membuka matanya lebar-lebar dan menguap saat dia duduk sambil merengangkan kakinya. Tapi dia dengan cepat mengerutkan alisnya dengan kebingungan ketika suara-suara redup mulai meningkat volumenya. Dia memiringkan kepalanya sambil membawa boneka binatangnya dan melompat dari tempat tidurnya.

Dia perlahan-lahan berjalan ke arah pintu dan mengintip melalui pintu terbuka. Dia sedih melihat ibunya dengan air mata berlinang dimatanya, karena sang-ayah berdiri didepannya dengan ekspresi kosong. Sebuah ekspresi yang asing.

"Kau bilang itu perjalanan bisnis dan aku percaya padamu." Dia berbisik ketika dia dengan kasar menyeka air matanya. Hati Lisas mulai goyah melihat ayahnya berdiri dengan jelas di sana dan tidak menghibur ibunya seperti biasanya.

"kapan engkau akan pergi dan meninggalkan kami? Setelah bilang kau tidur dengan wanita lain? Atau ketika anaknya lahir?" Lisa tidak mengerti apa yang mereka bicarakan tapi merasakan sensasi aneh di dadanya. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya dan tidak terlalu menyukainya.

"Kau berbohong pada kami selama bertahun-tahun. Bagaimana perasaan lisa menurutmu jika dia tahu kamu tidak akan muncul lagi?"

..................

"Umm ayah? Kau mau kemana?" Lisa bertanya ketika dia duduk di tempat tidur orang tuanya sementara menyaksikan ayahnya mengemasi pakaiannya. Dia menatapnya dan tersenyum lembut,

"hanya akan mengemasi beberapa pakaianku. Ayah akan kembali sebelum kau tahu itu." Lisa kecil ingat saat ia meletakkan ciuman lembut di keningnya. Lisa tersenyum gembira dan menganggukkan kepalanya dengan ragu.

"Janji?" Lisa kecil bertanya. Dia tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya,

"aku janji."

..............

"Kau tidak bisa pergi begitu saja seperti ini tanpa memberitahu putrimu!" Lisa melompat ke tempat tidurnya karena takut, mendengar suara ibunya bergetar di luar dari pintu rumahnya. Dia cepat melompat dari tempat tidurnya dan lari keluar dari kamarnya. Ia bersembunyi di balik dinding dan mulai mendengarkan perdebatan orang tuanya. Dia menghela nafas dan terus berjalan sambil membawa kopernya ke arah pintu.

"Please! Kami keluargamu! Kau tidak bisa melakukan ini padanya! Terutama ketika besok ulang tahunnya!" Sang-ibu memohon dan mengejar dia sambil menyambar pergelangan tangannya. Lisa kecil menangis tersedu-sedu, dan menahan sekuat tenaga supaya tidak banyak air mata yang keluar, tetapi itu hanya usaha yang sia-sia karena air matanya terus mengalir. Dia menghela nafas,

"Semakin sedikit dia tahu, semakin sedikit dia akan merasa." Katanya dingin. Rasa sakit di dada lisa kecil mulai tumbuh secara drastis dari nada suara ayahnya. Ibunya mati-matian mengangkat kepalanya,

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang