Chapter 6

6.7K 658 47
                                    

Sehun: aku akan kesana dalam 5 menit

Setelah mengirim oke padanya, aku segera menaruh kembali ke sakuku sebelum memakai jaket dan meraih masker di mejaku.

Kami berencana pergi ke bar private untuk mengambil minuman agar pikiranku tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami berencana pergi ke bar private untuk mengambil minuman agar pikiranku tenang. Aku hanya menceritakan kepadanya alasan mengapa aku merasa stress dan. aku sangat membutuhkan penyegar. Aku bersyukur atas kurangnya pertanyaan yang dia tanyakan karena tahu itu mungkin hal pribadi.

Aku memeriksa penampilanku untuk terakhir kalinya sebelum mengambil tas dan diam-diam berjalan keluar kamarku. Saat itu sekitar jam 2 pagi sehingga mereka seharusnya sudah tidur sekarang. Yah selain jisoo yang selalu menggunakan ear phones saat bermain gamenya.

Aku menoleh ke luar dan tersenyum puas dengan tidak membuat suara sebisa mungkin. Aku berbalik ke arah pintuku dan diam-diam menutup.

"Kemana kau akan pergi." Aku menarik napas dan tersentak ketakutan kepada suara yang ada dibelakangku. Perlahan-lahan aku berbalik dan ada kelegaan sedikit pada diriku ketika aku melihat jennie berdiri di dinding dengan segelas air di tangannya. Aku menghela nafas,

"Good its just you." Aku berbisik. Dia memiringkan kepalanya seperti terlihat agak tersinggung dan meletakkan gelas airnya di atas meja di sebelahnya, sebelum melangkah ke arahku,

"Apakah itu hal yang baik huh?" Dia bertanya. Aku mengangkat alis dan menyilangkan lenganku,

"Karena aku jelas merahasiakanmu akan adil jika kau tutup mulut tentang soal ini." Aku berbisik dengan sedikit meninggikan
suaraku ketika aku menabraknya. Dia mengejek,

"Benar. Dan kamu melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk menyembunyikan rahasia sialan itu. Kenapa kamu bersikap seperti itu saat makan malam?" Dia dengan marah bertanya ketika dia berjalan di belakangku menuju pintu. Aku mengangkat bahu dengan santai ketika aku mulai memakai sepatu, menolak untuk melihat atau bahkan berbicara dengannya.

"Oh apa. Sekarang kamu mengabaikanku?" Dia bertanya, jengkel jelas dalam nadanya. Aku menatapnya dengan ekspresi kosong,

"Tidak mengabaikan, hanya menghindari." Aku hanya menyatakan. Dia menatapku dengan tak percaya dan cemberut,

"Mengapa kamu membuat masalah ini menjadi masalah besar? Jika jisoo atau chaeyoung menangkapku, mereka tidak akan membawanya sejauh ini." Dia berbisik dengan marah. Aku menyipitkan mataku dan mengejek sebelum melangkah ke arahnya,

"Jika itu yang terjadi maka, mengapa kamu berbohong?" Aku bertanya. Dia menatapku dengan jengkel dan menggertakkan giginya,

"Semakin sedikit yang tahu akan lebih baik." Tanggapannya dingin. Aku terpaku,

'Semakin sedikit yang dia tahu, semakin sedikit dia akan merasa'

Aku dengan cepat menggelangkan kepalaku agar kembali sadar dan menatap jennie dengan marah. Dia melanjutkan,

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang