Chapter 20

6.5K 577 44
                                    


Welcome ❤❤❤
Happy reading😊

Maaf kalo ada typo.


"Kalian terlihat tidak bersemangat, apa yang terjadi pada kalian berdua?" Jisoo bertanya sambil menatap kami bingung, kami grogi dan langsung masuk ke dalam mobil van. Aku duduk di dekat jendela bersama chae, ia menempatkan dirinya di sebelahku dan meringkuk di sisiku.

"Karena wine." Dia bergumam keluar. Aku mengerang dan perlahan-lahan mengangguk, tapi berhenti ketika benturan terjadi. Jisoo menggelengkan kepalanya dan tertawa sambil melihat ke bawah ke nitendo switch-nya.

Kami terdiam dengan tenang sampai jennie masuk kedalam mobil dan membanting pintu menyebabkan chae dan aku mendesis dan meletakan tangan kami diatas kepala. Chae merengek,

"Unnie kenapa??" Dia bertanya sambil membenamkan wajahnya di lekuk leherku untuk menghalangi cahaya dari cahaya yang menyoroti matanya dan meraih tanganku dan meletakkannya di telinganya. Jennie terkekeh dan duduk di sebelah jisoo,

"Apa yang kalian lakukan tadi malam?" Dia bertanya. Dan secara refleks aku menarik diri dan saling menatap dengan pipi memerah sebelum tertawa garing.

"T-tidak ada." Dia tiba-tiba berkata sambil melepas penutup matanya. Aku berdeham sambil menyesuaikan diri di tempat dudukku. Jisoo mengangkat kepalanya dari nitendo-nya dan menatap kami curiga,

"Mereka bilang mereka minum wine, tetapi dengan reaksi seperti itu aku merasa banyak cerita. Mau menjelaskannya?" Dia bertanya sambil meletakkan nitendo-nya dan menyilangkan lengannya. Kami berdua cepat menarik diri dan menatap lebar satu sama lain. Chae membuat tawa canggung,

"Tidak ada yang t-terjadi.. Kita mabuk d-dan itu saja …" aku meringis dan menghela nafas pasrah sambil meletakkan tanganku di kepalaku. Chae tidak pernah bisa berbohong dengan benar. Jisoo berdehem,

"Kau tidak akan pernah berbohong padaku kan, chae?" Jisoo bertanya dengan sedikit kesedihan di nadanya. Chae dengan cepat menatapku dengan sedikit penyesalan dan rasa bersalah yang membakar matanya. Aku segera merasakan jantungku berdebar dan dengan gelisah menggelengkan kepalaku tapi percuma saja debaran itu masih ada.

Chae mengambil kesempatan itu untuk menghela napas dan tersenyum minta maaf ke arahku sebelum berbalik untuk menghadapi unnie line yang duduk di belakang kami.

"S-sesuatu memang terjadi.." dia melihat ke belakang bahunya dan senang para manager tidak berada di mobil sebelum berbalik kembali.

'Damn it.'

Dia tersenyum canggung,

"Kita mabuk dan …" dia menundukkan kepalanya dan bermain-main dengan tanganny. Jennie mengerutkan alis dengan bingung dan memiringkan kepalanya,

"Dan?" Dia bertanya. Chae mengangkat pandangannya dan berbalik ke arahku dengan pipi memerah,

"Yah.." dia menggantungkan jawabannya dan memberi isyarat agar aku menyelesaikan kalimatnya tetapi aku tetap diam.

Nope.

Hell no.

Aku menolak.

Jennie berdehem,

"Yah?" Dia bertanya dengan nada menyebalkan. Kami tetap diam sejenak sebelum mata jisoo melebar tak percaya.

"Kau tidak.." bisiknya. Jennie dengan cepat menoleh ke jisoo dengan tatapan kebingungan.

"Tidak apa?! Bisakah seseorang hanya mengatakannya!" Dia berteriak. Chae dan aku meringis karena volume suaranya, sebelum menatap satu sama lain dengan ketakutan. Aku menghela nafas frustasi, tapi sebelum aku bisa berbicara, jisoo cepat memotongku,

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang