Chapter 16

6.7K 610 70
                                    

Welcome❤
Maaf kalo ada typo
Happy reading😊

Jennie' POV:

'What the hell?'

Aku terus tersenyum pada kai dan menganggukkan kepalaku meskipun aku tidak tahu apa yang dia katakan karena aku terus-menerus melirik ke bar tempat lisa dan sehun berada. Aku menggertakkan gigiku ketika aku melihat dia meletakkan tangannya di lengannya sambil tertawa pada lelucon yang mungkin dilontarkannya. Aku memutar mataku dan mengalihkan perhatian kembali pada kai.

"Kuharap aku tidak mengganggu atau apa pun malam ini. Aku hanya ingin bertemu denganmu." Aku tersenyum lembut dan meletakkan tanganku di atasnya mengerutkan kening bingung karena aku tidak merasakan gelitikan kupu-kupu lagi diperutku.

"Aku senang kamu di sini. Aku merindukanmu." Aku sedikit berteriak karena musik yang terlalu keras. Namun aku tidak dapat merasakan ketulusan dengan tanggapanku tadi. Selama ini, dengan bersenang-senang dengan para member di konser dan menghabiskan waktu luangku dengan lisa, tidak ada satu momen pun yang kudapat dengan kai, bahkan tidak sedetikpun.

Sebelumnya, aku tidak pernah memikirkannya dan merasakan jantungku berdebar. Tapi sekarang? Berdiri di depannya dan mencoba menyesuaikan tanganku agar pas ditangannya lagi, aku merasa kosong. Dan perasaan itu membatu. Mengapa aku tidak memerah ketika dia mengirimi senyum manisnya?

Mungkin karena aku berada di klub?

Ya, pasti begitu.

Aku tidak terlalu menyukai klub jadi aku cukup kecewa karena dia membawa kita ke sini, karena aku benar-benar benci berada di dekat orang mabuk, berkeringat. Aku menghela napas dan mulai meneguk minumanku sebelum mengalihkan perhatianku kembali ke bar di mana lisa berada.

Melihat bahwa mereka tidak ada lagi di sana aku merasakan perasaan yang luar biasa di dalam diriku. Aku merasakan mataku dengan panik berusaha menemukan si pirang yang cantik itu dikerumunan. Tapi dengan cepat aku memutar mataku saat melihat sehun berpelukan dengan seorang gadis pirang dengan topi yang mirip—wait.

'That's my lisa!'

Aku tanpa sadar mulai memegang gelasku untuk menjelaskan perasaanku yang mirip ketidaknyamanan ketika aku menyadari dia menari dengan sehun dan tangannya memegang pinggang my lili. Meski lampu sialan ini remang-remang tapi aku bisa melihatnya dengan jelas.

Lisa menoleh ke arahku dengan ekspresi tak terbaca sebelum berbalik dan melingkarkan tangannya di lehernya dan menari lebih dekat dari sebelumnya. Apakah itu mungkin? What the f—

"Jen? Kamu baik-baik saja?" Aku terkejut dan memandang kai yang tampaknya khawatir dan meringis kesakitan. Aku melihat ke bawah ke arah tangan kami dan memperhatikan genggaman eratku. Aku menarik napas dan melepaskan genggamannya,

"Maafkan aku ak—"

"Wow, lihat mereka." Sambil tertawa terbahak-bahak, dia melihatku menatap sehun dan lisa. Aku melihat ke arah mereka dan tiba-tiba aku menjadi sangat marah saat melihatnya. Mengapa my lili mencium lehernya dan damn it mengapa tangannya membelai punggungnnya?

Dari sini aku melihat bibirnya terbuka, menunjukkan bahwa dia mengeluarkan erangan rendah. Aku merasa wajahku menjadi panas karena marah aku mulai gelisah di tempat duduku.

Mengapa aku begitu marah?

Pasti karena alkohol.

Lisa bersandar dan menyeringai dengan ekspresi gelap. Aku memegang kursiku.

Pasti karena alkohol.

Dia bersandar dan menggigit telinganya.

Pasti karena alkohol.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang