Chapter 26

6.4K 587 50
                                    


Welcome😊

Maaf kalo ada typo
Happy reading❤


Sudah seminggu sejak aku mengatakan kepada jennie tentang kedatangan marco… dia tidak peduli dan lebih perhatian terhadapku. Dia telah melakukan banyak hal, dalam pikiranku, aku sudah memaafkannya.

Meskipun, kita belum bicara tentang perasaanku padanya. Dan, terus terang, aku baik-baik saja dengan pembahasan topik itu. Karena aku merasa belum saatnya memberitahu tentang perasaanku.

Kurasa aku baik-baik saja?

Jisoo unnie dan chipmunk tampaknya benar-benar lega bahwa jennie dan aku akhirnya mengakui satu sama lain juga.

Jisoo datang ke kamarku suatu malam dan hanya menangis tersedu mengatakan betapa bahagianya dia bahwa semuanya kembali normal. Dan sepanjang waktu aku hanya dengan canggung menepuk punggungnya, mencoba untuk tidak ngeri ketika ingusnya mendarat di pundakku saat kita berpelukan.

Marco belum muncul dan aku merasa sangat bersyukur. Aku tidak berpikir hatiku bisa melihat dia lagi. Dan aku menolak untuk memberitahu ibuku. Aku tidak mau dia mengembalikan rasa sedih yang dia berikan ketika ia meninggalkan kami.

.............

"I swear leo, kamu sudah makan malam jadi aku tidak mengerti mengapa kamu masih masih meminta makan di jam 2 pagi!" Aku dengan marah berbisik kepada leo sambil memangkunya.

Saat ini sekitar jam 2 pagi dan kucingku dengan tiba-tiba menangis hanya untuk mendapatkan perhatianku.

Aku berjalan menuju dapur tiba-tiba aku mendengar suara yang seperti frustrasi, dan suara itu berasal dari kamar jennie. Aku melihat ke arah leo dan dia juga menatap pintu. Dia berbalik ke arahku dan mengeong pelan sebelum melompat dari lenganku dan pergi menuju dapur.

Cih. Kucing itu!

Aku menoleh kembali ke pintu jennie dan dengan hati-hati mengambil langkah diam-diam ke depan sampai telingaku menempel di pintunya. Mataku sedikit lebar mendengar dia marah berbicara ke teleponnya.

"Kai, kau harus tenang! Aku tidak bisa selalu menghubungimu setiap kali aku sedang libur!" Jennie mengeluarkan bisikan marah. Aku mengerutkan alisku dengan bingung dan mencoba menekan telingaku ke pintu.

"Sekarang jam 2 pagi, dan kau membombardirku dengan banyak SMS! Bisakah kamu tidak terlalu clingy?!— Apa kau serius sekarang?!" Dia bilang, suara andalannya keluar dan suara itu membuat kulitku merinding.

Dia sangat menakutkan untuk seorang gadis kecil.

"Kamu selalu bilang begitu! Kamu tahu kai? Kamu selalu memuaskan egomu—p" merasa tidak nyaman untuk mendengar terlalu jauh, dengan cepat aku menarik diri dari pintu dan pergi, tidak ingin mendengar ancaman jennie yang lainnya.

Peraturan pertama kai, jangan main-main dengan anak kucing yang marah.

Aku akan berdoa untuk keselamatan jiwamu.

.........

Keesokan harinya kami semua, kecuali jennie, berada di ruang tamu menonton film. Aku berbaring di lantai sementara chaeng dan jisoo duduk bersebelahan di sofa, sedikit terlalu dekat yang bisa aku tambahkan.

Aku memutar mataku dan merasa jengkel mendengar mereka cekikikan dan saling berbisik seperti pasangan sedang honeymoon.

"Bisakah kalian berdua tutup mulut! Aku mencoba untuk menonton film." Aku menggoda. Mereka berdua tiba-tiba tersentak dan berpisah sembari mengirimku tatapan tajam..

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang