Chapter 10

7K 580 20
                                    

Welcome😊

Maaf kalo ada typo, Happy reading

Mataku melebar tak percaya, ia menatapku yang mau tidak mau aku menatapnya. Aku melirik kai dan jennie yang dengan cepat mengalihkan perhatian mereka pada kami saat pertanyaan diajukan.

Aku merasa tubuhku kaku ketika jennie menatap kita dengan ekspresi yang tak terbaca. Aku melihat kembali sehun dan menatapnya sejenak sebelum meraih tangannya dari pipiku dan menurunkannya ke sisinya. Setelah melepaskannya aku mengambil langkah mundur.

"Aku... aku minta maaf sehun tapi sekarang bukan waktu yang tepat. Aku akan tour untuk sementara waktu dan maaf, iya aku tidak merasakan hal yang sama." Aku dengan lembut mengatakannya. Dia mendesah, tetapi tersenyum dengan lembut dan mengangguk mengerti sebelum mencium keningku dengan lembut dan mengambil langkah mundur.

"Aku mengerti." Aku menoleh ke arah jennie dan apa yang aku lihat bahkan lebih membingungkan,

Dia sedang tersenyum.

"Tapi kita masih berteman, kan?" Dengan hati-hati aku bertanya. Dia tertawa hambar dan menganggukkan kepalanya sambil mengulurkan tangan dan menggenggam tanganku dengan tatapan yang sendu tapi meyakinkan.

"Tentu saja. Bagaimana kamu bisa hidup tanpaku?" Dia menggoda. Aku tersenyum dengan rasa terimakasih dihadapanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada sehun saat mereka akan pergi. Aku berbalik ke arah jennie yang sepertinya tersenyum ke arahku,

"Kamu baik-baik saja?" Dia bertanya. Aku mengangkat bahu dengan senyum sederhana,

"Ya. Hanya lelah." Aku membalas. Dia menghela nafas dengan senyum kecilnya yang indah sebelum meraih tanganku dan menyeretku masuk ke dalam rumah.

..............

Aku menghembuskan napasku dengan kasar saat aku menjatuhkan diri di tempat tidur. Aku melihat layar ponselku dan tersenyum lembut melihat pesan dari sehun,

Sehun: Aku harap kejadiaan tadi tidak membuat canggung di antara kita😭

Aku terkekeh dan menggelengkan kepala sebelum mengetik,

Me: Jangan khawatir! Kita masih berteman😊

Aku melihat ke arah pintu ketika aku mendengarnya berderit terbuka. Aku langusung menegakkan tubuhku dan duduk di atas tempat tidurku, aku melihat jennie dengan malu-malu mengintip kepalanya dari pintu. Aku mengiriminya senyum tipis,

"Apakah kamu membutuhkan teman pelukan?" Aku bertanya. Ini adalah rutinitas rutin bagi kami berdua, ketika kita tidak bisa tidur, aku akan pergi ke kamarnya atau dia akan pergi ke kamarku.

Tapi situasi ini tampak sangat berbeda karena kami berdua sangat kelelahan, jadi aku tidak tahu mengapa dia memutuskan untuk datang ke kamarku malam ini.

Dia tersenyum malu-malu dan mengangguk. Aku terkekeh dan bergeser ke samping dan menepuk tempat kosong di sebelahku. Senyumnya melebar ketika dia masuk dan menutup pintu sebelum berjalan menuju tempat tidurku dan perlahan-lahan berbaring di sampingku. Dia membalikkan tubuhnya untuk menghadapku dan aku melakukan hal yang sama.

Jantungku mulai berdetak kencang ketika dia diam-diam menatapku dengan senyum lembut dari bibirnya yang lembut. Aku mebalas senyumannya dan bergeser mendekat. Dia menutup matanya saat aku perlahan meletakkan sehelai rambut ke belakang telinganya, dengan sengaja ujung jariku membelai pipinya.

"Hei nini?" Aku berbisik. Dia berdehem sebagai respon dan terus menutup matanya ketika aku mulai membelai pipinya dengan lembut.

"Kenapa kamu tersenyum ketika aku menolak sehun?" Aku bertanya dengan ragu Dia perlahan membuka matanya dan menatapku dengan tanda tanya.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang