Chapter 19

6.3K 567 46
                                    

Welcome❤❤❤
Happy reading😊
Maaf kalo ada typo👍


Setelah konser, aku merasa sangat luar biasa. Aku bisa melihat sehun dan ibuku mendukungku. Kebahagiaanku telah memancar dari diriku dan berjalan ke arah member, bahkan jennie terkejut.

Seolah-olah drama kami tidak pernah terjadi dan kami kembali normal.

Mungkin kita harus memiliki percakapan tentang apa yang terjadi di antara kita. Maksudku siapa yang kita bodohi, kita tidak akan mencium sembarang orang,kan? Kecuali kita mempunyai perasaan tertentu.

Dan kenapa pula dia marah terhadap sehun?

Membawa ice cream kesukaan jennie dan memasukkannya ke dalam kantong plastik agar tidak menjadi canggung, aku dengan cepat membuka pintu dan bersiap-siap untuk pergi menuju kamarnya sampai aku melihat jennie dan kai tertawa sambil berjalan menuju kamarnya dan bergegas menuju kamar tidurnya, tanpa memperhatikan kehadiranku.

Oh.

Mereka di dalam ruangan, berduaan.

Aku merasa nafasku sesak saat aku mengencangkan peganganku di kantong plastik. Aku tidak menyadari air mata perlahan-lahan meluncur turun ke pipiku karena pada kenyataannya jennie tidak akan merasakan hal sama kepadaku

Kurasa itu tak ada artinya baginya.

Tapi sangat berarti bagiku.

"Lisa? Apa yang kamu lakukan di sini di lorong??" Aku dengar chae mengatakan saat dia keluar dari lift. Perlahan-lahan aku berbalik menghadapnya dan dia dengan cepat bergegas ke arahku dengan khawatir yang terlihat di wajahnya. Dia merangkulku dan mengguncangkanku dengan lembut,

"Apa yang terjadi?" Aku tertawa kecil sambil terisak ringan,

"Kurasa aku siap bicara sekarang." Aku berbisik ketika air mata terus mengalir di pipiku dengan cepat ketika rasa sakit meningkat dengan cepat.

Dia menatapku sejenak sebelum diam-diam mengangguk dan melingkarkan tangannya di pundakku sebelum berjalan menuju kamarnnya. Aku menjatuhkan kantong ice cream dan melingkarkan tanganku di pinggangnya ketika aku meletakkan kepalaku di bahunya.

Kami berjalan masuk dan dia menuntunku ke tempat tidurnya sebelum berjalan menuju kulkas mini.

"Ini mungkin penting untuk malam ini." Dia bilang saat dia memberi minum sebotol anggur dan dua gelas gelas. Aku tersenyum lembut dan menganggukkan kepala tanda setuju, tidak bisa mempercayai suaraku saat ini.

Dia menuangkannya ke gelas dan menyerahkannya kepadaku sebelum menuangkan satu gelas untuk dirinya sendiri. Dia duduk sampingku dengan sabar,

"Ketika kamu siap, aku akan mendengarkannya." Katanya sambil mengambil tegukan pendek. Aku menghela nafas sebelum menyeka air mataku,

"Dari mana aku memulainya?"

..............

"Astaga.." dia terkseiap saat dia meletakkan tangannya di atas bibirnya. Aku baru saja mengakui semuanya kepadanya, perasaan ku untuk jennie, menciduk jennie dan kai bersama, double date, sehun, ciuman, dan penghindaran. Aku meneguk anggurku sebelum menuangkan lebih banyak sambil mengangguk,

"Ya!" Dia meletakkan tangannya di pahaku dengan menatapku tak percaya.

"Aku tak percaya kau melewati semua ini sendirian!" Serunya. Aku tertawa sedih dan mengangkat bahu,

"Secara teknis aku punya sehun tapi perasaannya padaku membuatnya agak rumit." Aku menyatakannya dengan sedih. Chae mendengus dan meneguk anggurnya. Kami berdua tampaknya cukup mabuk, mengingat cahaya asia-nya.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang