Chapter 25

6.7K 570 30
                                    


Welcome❤
Maaf kalo ada typo😁


Happy reading👍

"Oh God.." aku mengerang saat perlahan bangun dari pingsanku dan merasakan nyeri di kepalaku. Seluruh tubuhku sakit dan aku merasa benar-benar berantakan. Aku mendesis ketika aku bergeser sedikit dan merasakan pipiku sakit dan bibirku seperti terbakar.

Apa yang ter—oh. Ya.

Laki-laki tua tadi di sini.

Aku sendirian.

Vodka.

Tunggu, kenapa mulutku terasa tidak enak?

Apakah itu mint?

Apakah saat aku mabuk tidak melakukan apa-apa?

What the hell?

Perlahan-lahan aku membuka mataku terbuka dan mengernyit saat cahaya dari lampu membakar mataku, menyebabkan rasa sakit di kepalaku lebih meningkat. Aku melirik ke jendela dan sekarang sudah malam.

Aku mengangkat tanganku dan membelalakkan mataku sedikit melihat itu diperban. Aku mengedipkan mataku ke cermin dan merasa ngeri melihat darah kering pada pecahan-pecahan yang masih tersisa.

Aku duduk sambil membeku, ketika aku merasakan sesuatu di tanganku yang lain. Aku melihat sekilas ke arah tanganku dan menahan napas melihat ada tangan yang lain di tanganku. Orang yang memegang tanganku sedang tidur di sebelahku.

Aku bergeser dengan diam-diam dan menatap jennie yang sedang meringkuk dengan selimut tipis yang menutupi tubuhnya. Aku merasa hatiku berdebar saat semua kejadian mulai tersusun rapih.

Aku memindai kamarku dan merasa benar-benar terkejut melihat semuanya bersih. Yang kuingat adalah saat aku mabuk menghancurkan segalanya.

Apa dia merawatku?

Aku perlahan-lahan melepaskan tangannya dan meletakkannya di sisinya saat aku bergeser dari tempat tidur. Aku berjalan mondar mandir dan melihat ke arahnya dengan tersenyum lembut melihat betapa manisnya saat dia sedang tidurnya. Tapi aku langsung merasa senyumku sirna karena melihat dia mengigil.

Aku dengan reflek mendekatinya dan membawanya ke dalam pelukanku dengan mudah dan dengan lembut.

"Apa yang kamu lakukan padaku, jennie?" Aku berbisik lembut tanpa sadar aku meletakkan sehelai rambutnya di belakang telinganya setelah menutupinya dengan selimut. Aku dengan lembut membelai pipinya yang lembut dengan ujung jariku, membuat jantungku berdebar.

Aku merindukanmu.

Aku segera menahan nafas ketika matanya tiba-tiba terbuka dan langsung menatapku. Aku bangkit dan akan pergi tapi dia dengan cepat meraih tanganku.

"Berbaringlah denganku." Dia berbisik. Sangat pelan dan aku Hampir melewatkannya,

Aku tidak tahu apa itu tetapi aku tidak bisa mengalihkan pandangan dari mata kucingnya. Matanya menatapku dengan tatapan yang berbeda-beda dan itu membuatku bingung.

Apa maksud dari tatapan itu?

Aku merasakan hatiku sakit saat dia mulai mengencangkan cengkeramannya ketika perasaan takut perlahan-lahan menjalar ke dalam tatapan tajamnya dari diam nya-aku. Dan sebelum aku menyadarinya, aku diam-diam menganggukkan kepala.

Dia tersenyuman lelah, aku perlahan-lahan berbaring di bawah selimut dan ke tempat tidur di sampingnya. Dia memutar tubuhnya, menjauh dariku, melingkarkan lenganku di pinggangnya dan perlahan-lahan menjalalin jari kami bersama. Aku menghadap ke arah punggungnya dan menghela nafas dengan menekan keningku ke belakang kepalanya.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang