chapter 3

7.2K 629 24
                                    

Empat kata.

Aku.
Benar-benar.
Seorang.
Idiot.

Aku menatap bayanganku saat aku merapikan rambutku sebelum memasang topi di kepalaku. Aku memakai 'I like it'. Dance outfit. (Sebenarnya pakaian favorit ku!)

Saat ini jam 1:30AM dan aku sedang menunggu jennie datang ke kamar untuk menjemputku jadi kita bisa menyelinap keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini jam 1:30AM dan aku sedang menunggu jennie datang ke kamar untuk menjemputku jadi kita bisa menyelinap keluar.

Mengapa aku menerima tawarannya? Seperti yang kukatakan sebelumnya,

'Aku sangat bodoh'

Selain itu, dia berjanji ini akan menjadi bantuan terakhir yang pernah aku lakukan untuknya. Dan setelah ini aku benar-benar telah resmi merencanakan untuk menghindarinya sebanyak mungkin karena aku tahu rasa sakit yang akan aku rasakan malam ini.

Aki tidak tahu mengapa kai memintanya untuk menagajak salah satu dari kami untuk double date. Mungkin agar orang tidak curiga dan memikirkan urusan mereka sendiri. Rupanya dia menyewa private room di restoran untuk kami. Tidak bisa bilang tidak terkesan dengan pria itu, karena aku boleh dibilang cujup terkesan.

Jennie hanya meminta kepadaku karena aku adalah satu-satunya yang tahu rahasia ini. Aku merasakan cubitan di dadaku ketika aku mulai bertanya-tanya apakah kita semua tahu rahasianya, akankah dia memintaku untuk datang?

Perasaan tidak nyaman yang berkecamuk di dalam diriku kenyataan bahwa aku entah bagaimana kini bergabung dalam kebohongan ini. Dan fakta itu menyebabkan kenangan menyakitkan dan mengerikan muncul dari suatu tempat yang aku pikir tidak lagi ada dalam pikiranku.

Tangisan, patah hati itu semua kembali. Aku menarik napas dalam-dalam saat air mata mengancam akan keluar. Karena terdengar suara ketukan yang samar dari pintu. Aku bisa melupakan masalah sejenak yang membuat kepalaku ingin meledak.

Aku menghela nafas dan berjalan menuju pintu sambil memasang masker kewajahku. Aku membuka pintu dan merasakan jantungku berdetak cepat melihat kecantikan yang ada di depanku.

 Aku membuka pintu dan merasakan jantungku berdetak cepat melihat kecantikan yang ada di depanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untungnya wajahku tertutup, atau pipiku yang memerah akan terlihat. Dia tersenyum padaku dengan lembut,

"Ready?" Dia bertanya dalam bisikan yang lembut sambil memasang masker di wajahnya, dan melirik ke sekeliling lorong. Aku diam-diam mengangguk sebelum mengikutinya berjalan dan diam-diam keluar dari drom. Saat kami pergi keluar aku bertemu kai dan sehun membernya yang lain. Kai membuka lengannya dan jennie dengan malu-malu melingkarkan lengannya di pinggangnya ketika dia memeluknya.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang