Chapter 23

6.6K 603 40
                                    

Welcome❤❤❤
Happy reading😊
maaf kalo ada typo👍

Aku akan gila dengan terkurungnya dirumah ini selaman sebulan.

Satu-satunya kebebasan yang aku dapatkan hari ini adalah latihan dance untuk konser kami di jakarta. Tapi untuk apa latihan? Kami hanya menari dan menyanyikan lagu yang sama berulang-ulang.

Jennie dan aku tak pernah bicara sejak itu. Yah, dia sudah berusaha tapi aku tetap dengan prinsipku.

"Lisa-ya, siap untuk pergi?" Jisoo memanggil dari balik pintuku. Aku menghela napas sambil menarik jaket denimku sebelum berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan tampilan ala kadarnya dan cemberut,

"Apakah aku punya pilihan," dia terkekeh dan meraih pergelangan tanganku sebelum membawaku keluar. Aku merengek,

"Tapi kita melakukan tarian yang sama.." dia bercanda mengejek sambil mendorongku ke dalam mobil. Aku menjerit saat aku menabrak sisi pintu mobil lainnya.

Ada apa dengan gadis kecil ini apakah dia keturunan hulk?

"Mudah untuk dance mesin mengatakannya. Tapi aku masih perlu latihan." Dia menegur sambil menyilangkan tangannya dan menatapku yang masih mengusap kepala. Aku bersandar dikursi dan menghela nafas pasrah sambil mengetes kamera baruku,

"Nah, jika kam membutuhkan bantuan, kamu bisa bertanya padaku." Aku bergumam sendiri saat aku perlahan-lahan duduk dan bergeser ke samping. Dia diam-diam menatapku sebelum bergeser lebih dekat denganku dan dengan lembut menggerakan tangannya di pahaku,

"Kamu bisa bertanya padaku juga." Aku melihat perasaannya bingung tentang suasana hatiku yang berubah. Dia tersenyum lembut tercetak di bibirnya. Tapi, akhirnya menyadari apa yang dia bicarakan, aku dengan cepat mengalihkan pandanganku kebawah. Dia mencubit pahaku dengan lembut dan terkekeh,

"Jangan khawatir aku tidak akan cengeng. Ingat pintuku selalu terbuka jika kamu membutuhkan solusi ." Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum,

"Terima kasih chu." Dan sebelum dia bisa bereaksi aku segera meraih wajahnya dan mulai mencium pipinya yang membuatnya mengerang dan mendorongku untuk menjauh.

"Yah!" Dia berteriak saat berusaha melepaskan tanganku dari wajahnya.

"Ehem … "kita berdua membeku dan perlahan-lahan berbalik menuju pintu di mana chaeng berdiri dengan mata yang tajam. Jisoo dengan cepat mendorong wajahku menyebabkanku menabrak pintu kedua kalinya dan berteriak.

"Yah!..bisakah pelan-pelan."Aku mengusap kepalaku sakit dan tidak menyadari bahwa chipmunk masih menatapku dengan tajam aku tersenyum minta maaf. Dia memutar matanya sebelum masuk dan naik ke kursi belakang. Aku tertawa dan menyeringai,

"Oooh seseorang tidur di sofa malam ini." Aku menggoda tapi langsung mengaduh ketika jisoo meninju lenganku sebelum mengikuti chae ke belakang.

Triple kill.

Mataku mengikutinya dan tersenyum kecil tersungging di bibirku sementara aku memandangnya dengan iri. Aku harap rahaisa kecilku tidak pernah terungkap, pasti jennie dan aku sedang seperti mereka.

Tapi sekali lagi, beban telah terangkat dari pundakku dan mungkin aku tidak menyesal sama sekali.

Aku menggelengkan kepala sambil tertawa ringan dan secara reflek mengalihkan pandanganku ke arah pintu dan dengan cepat merasakan senyumku sirna ketika jennie naik ke mobil.

Dia menatap mataku dan memberiku senyum lembut sambil mengangguk kecil ke arahku. Aku pun demikian, tanpa senyum.

Jennie berbalik dan hendak pergi kebelakang tapi membeku melihat jisoo dan chaeng dengan diam-diam berdebat. Jisoo cemberut ketika dia mencoba untuk membuat chaeyoung menghadapinya , yang masih menampilkan wajah acuhnya.

You Lied(ID)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang