"SELOKA"

8 2 0
                                    


00:00
Seloka larut malam,
Nona duduk disebelah; netranya samar entah memandang apa—

Segelas koktail masih terisi penuh dihadapannya,
Ruang ini ramai; ia yang sunyi,
Lamunnya terhampar diantara instrumen 90'n,
Sedang kenapa nona; mengurai luka kah?
Atau sekedar berbincang dengan gundah,
Yang jelas nona hilang anggun,
Dengan sebatang keretek yang terus menyala dijari lentik nona—

Iblis kehilangan santun,
Nalar tak dapat lagi tercerna,
.
.
.
Lamongan, Desember, 2019

SEPATAH KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang