kedai kopi

11 2 0
                                    

Aku tak sengaja berpapasan kembali dengan kedai kopi, kedai kopi yang kerap kali kita kunjungi. Duduk berhadapan, berlomba menghirup aroma kenikmatan.
Dua cangkir kopi susu, gelasnya bisu hanya aromanya yang mengganggu, disentuhnya perasaan digerakkan nya tangan saling bergandengan.

Aku juga ingat bagaimana sang pemilik kedai berkata; "Kalian cocok sekali berdua."
Tapi itu hanya aksara tanpa makna, kenyataannya kami hanya bergandengan tidak untuk berpasangan.

Ampas dalam gelas melihat jelas ketika kau menghempas perasaanku tanpa batas, padahal fikiranku sudah kau retas sehingga sajak ini kutulis diatas kanvas.
Cinta yang katanya diseduh dengan kesungguhan hati, malika yang jadi saksi bagaimana pahitnya cinta berakhir dikedai kopi.

Kamis 23 juli 2020

SEPATAH KATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang