Mereka mengenal mu,
Aku tidak,
Aku ingin mengenalmu,
Kamu tidak,
Lara, cantik, jelita, bangsat—
Manis bibirmu hanya pencipta luka,
Tak layak menjadi suaka,Satu perdua hidupmu terpeluk hina,
Tergenggam sungkawa,
Dan selama itu—
Elegi mengalun sendu diantara telingamu,
Kau habiskan satu malam penuh isak,
Kau hanya menjadi tempat cumbu mereka yang mengenalmu,Ada ribuan ketip tanpa bisa bersarang dibeberapa bagian tubuh sensitifmu—
Namun yang beradu denganmu kala temu,
Bukan lagi peluap rindu akanmu,
Melainkan hanya sebatas suaka sanggama menjadikanmu tempat menumpahkan dosa,
—Kau tak tenang demi mereka yang senang,
Kau belum lepas seragam.Lamongan, Desember, 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
SEPATAH KATA
Poetryjika hidup terlalu rumit untuk d jelaskan. biarkan sepatah kata - kata yang menceritakan dengan sederhana. Antologi puisi, tentang rasa uang tak terkata. Dengan sepatah kata aku berbahasa Mengenai secuil kata hati Dan mengenai sepotong manah Yang ta...