"sial dia mengerjaiku ternyata"
Aku kesal...bagaimana tidak gaun yang di berikan oleh Fani yang katanya rancangan desainer andalan nya
"perancang hebat dari mana jika tidak bisa mengukur ukuran dada dengan benar" aku kehabisan pilihan, aku tidak memiliki gaun lainnya sedangkan gaun merah pemberian Fani terlampau sexy dan terlalu terbuka
Tapi jika aku tetap pada gaun hitam ini yang ada payudaraku justru terlihat mengundang mata laki laki
Bagaimana tidak, tali spageti yang bergantung di pundak tapi pada bagian dada tercetak jelas bentuknya
"baiklah Zalina kau tidak boleh membuat Fani senang dengan amarahmu, cukup kenakan dan tunjukkan pada Fani bahwa dirimu bukanlah pengecut"
Aku mematung di cermin menatap pantulan dirikuRambut hitam yang di curly
Make up seadanya
Dengan gaun yang mencetak jelas lekuk tubuhku terutama bagian dada
Tak lupa high heels hitam yang lumayan tinggi menutupi tinggiku yang sebenarnya"huh aku harus siap ditatap bagaikan kucing di kandang macan"
Setelah yakin bahwa penampilanku cukup aku menghela napas saat keluar dari kamar dan melangkah menuju pesta
Pesta di adakan di dalam mansion mengingat bahwa sekarang desember pastinya akan lebih dingin jika malam hari
Aku memutuskan menggunakan lift, ayolah aku tidak ingin terlihat konyol karena jatuh dari tangga
*Ting* bunyi lift yang terbuka
Melangkahkan kaki di tengah keramaian menuju ballroom mansion ,mencoba bersikap biasa meskipun aku tahu banyak lelaki yang memandangku dengan mata menusuk.
Hingga ku lihat kevin dan Fani tengah menyapa para tamu karena memang konsepnya seperti itu, kevin bilang supaya lebih akrab dengan para tamu
Aku lambaikan tangan kananku karena tangan kiri ku memegang tas dengan rantai kecil berwarna emas
"hai, pengantin baru" sapaku dan memeluk Fani tapi tidak memeluk kevin
"kau tidak memelukku Zalina?" goda kevin
"kau tahu dia tidak suka bersentuhan dengan pria secara bebas" peringatan dari Fani
"dan kau, aku tahu kau sengaja dengan gaunnya kan!" cercaku menuntut jaeaban darinya
"astaga aku lupa, maaf Zal aku sengaja membuat mu seperti ini agar kau segera mendapatkan pria" dia dengan wajah tanpa dosa
"jika kau bukanlah pengantin sekarang pasti sudah ku jambak rambut mu itu, kau tidak lihat banyak pria menatap lapar padaku" rajukku
"iya aku minta maaf, yasudah nikmati pestanya dan ingat jangan minum alkohol, anggur dan wine kau itu tidak bisa dan tidak ada aku yang akan mencegah ku mengerti!" peringatnya
Iya aku memang tidak tahan dengan alkohol dan semacamnya biasanya aku hanya menemani Fani saat dia putus cinta
"ayolah aku bukan bocah yang harus di ingatkan mengenai itu, ancaman mu sudah ku hapal di luar kepala"
"biarkan saja, dia sudah cukup dewasa. Kalau begitu kami duluan" imbuh kevin
Aku pun berjalan menjauhi mereka namun masih sayup sayup ku dengar percakapan mereka kira kira seperti ini
Fanila : sahabatmu yang pria terkaya di london itu akan hadir ?
Kevin : iya dia bilang akan datang hanya saja agak terlambat, dia harus menghadiri rapat di luar negara baru kemari
Fanila : ohh...dia pria lanjang kan? Bagaimana menurutmu jika kita menjodohkan nya dengan Zalina?
Kevin : iya dia lanjang,mengenai menjodohkan kurasa sulit seorang Rafael Riller bukanlah pria yang mudah di takhlukkanYa hanya sebatas itu yang ku dengar
Aku memilih mencicipi berbagai makanan serta desert,mencoba acuh akan tatapan singa-singa lapar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby [TAMAT]
RomanceSingkat cerita alur hidupnya berubah semenjak ia mendatangi pesta pernikahan sahabatnya di Inggris ***