24

68.2K 3.9K 83
                                    

Author POV

Rafael tidak berani masuk ke dalam ruangan Zalina jadi Rafael menitipkan kotak Hp Iphone keluaran terbaru pada suster yang sedang mengecek Zalina.

"Suster bisa tolong berikan ini pada istri saya, dia sedang hamil dan moodswing" Rafael tersenyum pada suster

"Aduh suami nya mbak Zalina ya? Selain tampan ternyata romantis. Yaudah saya masuk duluan ya" Suster masuk dengan kotak di tangannya lalu memberikan kotak itu pada Zalina.

"Ini punya siapa suster?" tanya Zalina bingung lalu suster tersenyum

"Saya dulu juga begitu mbak...waktu hamil suami tu rasanya nyebelin banget tapi bedanya suami saya nggak peka, bukannya di bujukin malah balik di diemin. Mbak beruntung banget suaminya peka sampai di bujukin dan dikasi hadiah...duh romantisnya, maafin aja mbak kasihan itu suami gantengnya sampai nggak berani masuk" ujar suster tersenyum

Zalina tidak bisa berkata kata bahkan membantah panggilan suami istri yang di katakan oleh suster padahal ia bahkan belum menikah bagaimana bisa ia memiliki suami yah meskipun ia sudah memiliki bayi.

"Yaudah mbak Zalina saya pamit dulu mau ngecheck pasien yang lain" Zalina mengangguk dan suster pun telah pergi

Zalina melihat kotak Hp dan membukanya ternyata di dalam kotak ada sepucuk kertas.

'Aku tidak akan menemuimu tanpa izin darimu tapi izinkan aku untuk menghubungimu lewat Hp ini, ada nomorku di kontak.

Jika kamu butuh sesuatu atau menginginkan sesuatu jangan ragu untuk langsung menghubungiku dan jangan lupa makan.

Aku tahu kamu sering melewatkan sarapanmu, Aku hanya tidak ingin dua orang terpenting bagiku sakit atau kondisi buruk apapun itu.'

Rafael R.

Zalina melihat kontak dan benar saja ada satu nomor disana dengan ID R.R
Zalina menekan sederetan angka dan menyimpan nomor Hp Fanila yang ia hapal di luar kepala lalu menyimpan nomor Maya yang untungnya ia ingat.

Zalina men-dial nomor Maya

"Halo Maya...restoran hari ini dibuka ya, untuk sementara bisa tolong handle restoran sampai saya pulih"

"Siap laksanakan mbak Zal tenang aja selama ada Maya semua terkendali, Oh iya mbak gimana keadaannya?"

"Baik baik aja kok cuma...terlalu lelah"

"Jadi gini mbak Zal...Maya sama anak anak yang lain rencananya mau jengukin mbak sore nanti bisa kan mbak?"

"Jangan repot repot Maya"

"Nggak repot kok mbak...lagian kita semua juga khawatir sama kondisi mbak Zal...boleh ya?" bujuk Maya

"yaudah...boleh" pada akhirnya Zalina menyerah

"Oke mbak, Maya mau siap siap dulu buka Merlion"

"Oke...saya titip Merlion sama kamu ya makasih May"

"Sama sama mbak" sambungan telpon pun terputus

Zalina merasa bosan lalu men-dial nomor Fanila, di Ibu kota sekarang pukul 07.00 pagi yang artinya di London pukul 01.00 pagi.

"Halo Fan...ini aku Zalina"

"Zalina? Ini benar benar Zalina? Zalina yang pendek itu? Zalina yang Cengeng dan hobi makan?..."cerocos Fanila

"Sudah hentikan itu kau membuatku terlihat buruk dimata orang dan ya ini benar aku sahabatmu yang hobi makan dan bertubuh pendek...baiklah hina aku seterusnya kau suci dan aku penuh dosa" Zalina tertawa memang berbincang dengan Fanila adalah hal yang sangat menyenangkan...oh sudah berapa lama ia tidak menelpon Fanila? Lupakan

My Baby [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang