Hari ini restoran akan dibuka jadi pagi ini aku akan kembali ke rutinitas biasanya, aku bersiap setelah memilih setelan kemeja hitam dan juga celana panjang.
Aku sengaja melewatkan sarapan karena aku harus memastikan segalanya sesuatunya telah siap tanpa kekurangan barang sedikitpun, bukan berarti aku tidak mempercayai kinerja para pegawai hanya saja dulu pernah terjadi kejadian yang tidak mengenakkan.
Ada bahan yang sudah tidak lagi segar namun tetap disajikan oleh salah satu koki menyebabkan para pengunjung komplain mengenai rasa masakan yang buruk, kejadian itu membuat aku terguncang dan restoran teramcam gulung tikar.
Kejadian tersebut membuat aku yang harus kembali berusaha membangun citra yang baik kepada semua pelanggan, itulah mengapa kualitas bahan selalu diprioritaskan dan semenjak itu aku turun tangan secara langsung mencegah kejadian yang sama itu terulang.
Mengenai koki itu sudah lama aku pecat dengan terhormat dia pun telah meminta maaf,katakanlah aku jahat namun bagiku restoran ku adalah hidupku dari situ aku bertahan hidup jika restoran gulung tikar begitu juga aku.
Aku mengendarai mobil menuju restoran setelah sampai dan memarkirkan mobil kegiatanku selanjutnya adalah mengecek segala sesuatu di restoran memastikan bahwa restoran siap dibuka.
Saat aku memasuki restoran maka akan terdengar dering bel yang sengaja di pasang di atas pintu menandakan bahwa ada yang masuk, Deliana dan Siti sedang berkutat dengan menata meja dan mengelap nya tidak lupa membersihkan lantai."selamat pagi mbak Zal"
Deliana menyadari kehadiranku
Berbeda dengan Siti yang tengah mengepel lantai dengan earphone di kedua kupingnya mendengarkan musik seraya bergoyang dengan posisi membelakangiku."eh...kelakuan si kucing garong" Siti masih bernyanyi sambil mengepel tidak lupa goyangan pinggulnya
Deliana pun menyenggol lengan Siti mencoba memperingati bahwa ada aku di sini"shut...woy! Siti!"
"apa sih del ganggu aja orang lagi asik!"
Siti merasa terganggu oleh Deliana pun melepas salah satu earphonenya."dangdutan aja kerjaannya nggak sadar tu mbak Zalina udah datang?"
Deliana menegur Siti"hah mbak Zalina udah datang? Serius lo ?Mana?" Siti pun berbalik menghadap ku
"Asik ya dangdutan sambil kerja?" aku mengerjainya dengan pura pura marah padahal tawa ku hampir pecah saat ini ditambah wajah tegang Siti dan Deliana
"asik mbak...eh maksudnya...anu...nggak kok mbak nggak asik...iya lagunya nggak asik...bener kan Del?" Siti mencoba mengelak bahkan meminta dukungan Deliana.
"nggak asik tapi goyang" gumam Deliana pelan tapi percayalah aku masih bisa mendengarnya.
Mendengar gumaman Deliana membuat Siti menyenggol lengan Deliana
"Hahahahahaha astaga raut wajah kalian yang tegang membuatku tidak bisa menahan tawa lebih lama lagi" ya tawaku pecah membuat Deliana dan Siti kebingungan antara ikut tertawa atau hanya diam menyaksikan.
"kalian tidak tertawa? Oh ayolah ini sangat lucu!" akhirnya Deliana dan Siti pun tertawa meski terdengar terpaksa
"sudah...aku tidak marah tidak apa jika ingin berkerja sembari mendengarkan musik tapi ingat! hanya boleh dilakukan ketika restoran belum buka, lain kasus jika kalian menggunakan earphone saat jam aktif restoran.
Mengerti?"aku tidak akan mengekang mereka terlalu keras lagipula selama ini kinerja mereka bagus dan membiarkan mereka sedikit bersantai kurasa tidak buruk.
"mengerti mbak" jawab Deliana dan Siti bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby [TAMAT]
RomanceSingkat cerita alur hidupnya berubah semenjak ia mendatangi pesta pernikahan sahabatnya di Inggris ***