Entah Nayeon yang terlalu bucin atau mereka yang terlalu pandai bersandiwara.
Ditulis selama bulan Desember 2019, dalam rangka mengikuti 31 Days Writing Challenge.
Cover by rozeusz
Naya tidak menyangka setelah kemarin melihat sendiri bagaimana ia dikhianati oleh sahabat dan kekasihnya, ia harus bertemu dengan Sonya secepat ini. Tanpa pemberitahuan lebih dulu, Sonya muncul di rumahnya dan seperti yang biasa ia lakukan, tanpa permisi Sonya akan langsung masuk ke kamar Naya dan berbaring di kasur queen size miliknya.
Kalau bisa Naya tidak mau melihat Sonya lagi seumur hidupnya, sahabat macam apa yang tega menikam sahabatnya sendiri? Akan tetapi, Naya tetaplah seorang Naya yang lebih mendahulukan akal daripada perasaannya.
"Naya, mau curhat," ucap Sonya mencoba untuk menarik atensi Naya yang sibuk dengan laptop di depannya.
"Ngomong aja, Onya," jawab Naya tanpa mengalihkan fokusnya yang membuat Sonya sedikit kesal. Sahabatnya mau curhat kok malah sibuk dengan laptop sih?
"Bisa liat aku gak sih?" protesnya membuat Naya menghembuskan napas kesal lalu memutar kursinya ke arah kasur.
"Sok, cerita kenapa? Gebetan kamu lagi?" tebak Naya langsung tepat sasaran. Bagaimana tidak, jika Sonya datang alasannya tak jauh dari hal ini.
"Tau aja. Aku tuh udah coba lupain dia, seperti saran kamu tapi aku gak bisa Naya. Heran pelet apasih yang dipake tuh cewek sampe dia gak mau berpaling. Padahal kalau dipikir-pikir bagusan aku kemana-mana."
Ucapan Sonya tadi, membuat otak Naya bekerja lebih cepat. Otaknya berhasil mengaitkan curhatan demi curhatan yang pernah keluar dari mulut gadis itu. Hingga Naya sampai di suatu kesimpulan.
"Cowok yang kamu maksud Tara?" Sonya sedikit terkejut akan tebakan Naya, tetapi dengan mudahnya ia menormalkan ekspresinya.
"Yah enggaklah, masa makan pacar teman sendiri. Lagian kamu tau aku sama Tara kalau ketemu kayak gimana?"
"Terus ngapain kalian jalan berdua di mal semalam? Pake pegangan tangan pula."
"Ketahuan, ya?" Sonya lagi-lagi terkejut, tetapi kali ini ia tak menafikan tebakan Naya, malah tertawa dengan menyebalkannya.
"Jadi benar Tara selingkuh sama kamu?"
Akan tetapi, Sonya dengan cueknya mengangkat kedua bahunya tanda tak peduli. "Ya, seperti yang kamu lihat. Naya. Naya. Sudah selama ini aku curhat dan kamu baru sadar?"
"Kalian kok tega banget sih? Salah aku apa?"
"Kamu tanya salah apa? Ah, seorang Tsanaya Maharani yang terhormat emang gak pernah salah, ya?"
"Maksud kamu apa?"
"Aku muak lihat orang sok baik kek kamu, padahal aslinya busuk. Aku pengen kamu rasain gimana sakitnya aku."
Tbc....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makin berasa gak nyambung 🙄🙄🙄 Keknya aku kebanyakan ngeluh deh 😔