Sebenarnya, menjadi pekerjaan asisten dosen hanya merupakan pekerjaan sampingan bagi Naya. Pekerjaan utamanya adalah mengelola online shop yang telah ia rintis sejak semester tiga. Walaupun, kebanyakan hanya duduk di depan laptop dan menelepon sana-sini, omset online shop Naya bisa mencapai angka ratusan juta perbulannya.
Naya sedang merekap daftar pesanan yang akan ia serahkan pada Alghi dan Gio yang biasanya bertugas membungkus dan mengirim pesanan yang masuk, ketika mendengar suara berisik yang mengganggu konsentrasinya.
Ia pun keluar dari kamar dan mencari sumber keributan yang ternyata berasal dari arah teras belakang.
"Kak Arin gimana sih kerjanya? Baju aku sampai bolong begini!" Semakin Naya mendekat, semakin jelas pula lengkingan suara yang Naya kenali sebagai milik Lia, adik sepupunya.
"Lia maaf, ya. Tadi pas aku lagi setrika ada kurir datang mau ambil sisa paket. Makanya sampai bolong begini."
"Halah, bilang aja Kak Arin sengaja 'kan?"
"Lia, sumpah. Kakak gak sengaja."
"Pokoknya aku gak mau tau. Kak Arin harus ganti baju yang sama persis."
"Lia, Arin ada apa ini?" tanya Naya yang menginterupsi mereka. Lia yang melihat kedatangan kakak sepupunya itu, langsung mengubah raut wajahnya menjadi sedih.
"Itu Kak Arin ngerusak baju aku, Kak," ucap Lia sedih sambil berjalan menuju sisi Naya.
"Kok bisa?"
"Baju Lia rusak pas aku setrika, Mba," jawab Arin takut. Bagaimana pun Lia adalah adik sepupu Naya, sedangkan dirinya hanya orang luar.
"Setrika?"
"Iya, Kak, liat aja." Lia pun mengangkat bajunya yang tengahnya telah menghilang.
"Lia. Arin ini di titipin di rumah Kakak bukan sebagai pembantu yang bisa kamu suruh-suruh seenaknya. Posisi Arin sama kamu tuh sama. Sama-sama numpang di sini. Ngerti?"
Dua orang yang hanya berjarak usia satu tahun tersebut sama-sama terkejut akan ucapan yang keluar dari mulut Naya. Lia terkejut karena yakin dirinya pasti akan dibela dan Arin yang yakin pasti akan dimarahi.
"Kamu juga, Rin, kenapa mau-mau aja sih disuruh ini-itu sama Lia? Dia itu lebih muda dari kamu?"
"Maaf, Mba."
"Jangan diulangin atau Kakak balikin kamu ke Om Wisnu." Mendengar Naya ingin mengembalikannya pada sang ayah, Lia pun langsung melakukan protes.
"Yah jangan dong, Kak. Lia gak mau sekolah di kampung. Eww."
"Makanya jangan banyak tingkah. Sana minta maaf sama Arin."
"Maaf."
"Yang bener, minta maafnya."
Dengan ogah-ogahan Lia pun menjulurkan tangan kanannya pada Arin. "Kak Arin, maafin Lia."
Arin pun menyambut tangan Lia dengan suka cita, "Iya, maafin Kakak juga, ya." Baru berjabat sedetik, Lia pun langsung menarik kembali tangannya dan dengan kesal menuju kamarnya.
Naya pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya itu. Ia sadar selama ini dia juga terlalu memanjakan Lia sehingga sikap jemawanya semakin menjadi-jadi.
"Arin maafin ucapan Mba tadi, ya. Gak maksud bilang kamu numpang."
"Iya, Mba, Arin ngerti kok," jawab Arin sambil tersenyum yang membuat Naya lega melihatnya.
Tbc....
Penghuni rumah yang terakhir. Di part satu udah kubilang rumah Naya dihuni sama enam orang (Naya, Dea, Alghi, Gio, Lia dan Arin).
Choi Yewon/Arin (Oh My Girl) as Qiandra Arini
4 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOOLISH (31DWC) ✔
Genel KurguEntah Nayeon yang terlalu bucin atau mereka yang terlalu pandai bersandiwara. Ditulis selama bulan Desember 2019, dalam rangka mengikuti 31 Days Writing Challenge. Cover by rozeusz