Jika telah memakan korban seperti ini, Naya tidak bisa menunggu lagi. Karena Tara masih dalam mode tak bisa dihubungi, Naya lebih memilih untuk mengirim pesan ke pria yang masih berstatus kekasihnya itu untuk menemuinya sesegera mungkin.
Keesokan harinya, untuk pertama kali—setelah Naya bertemu ibu Tara—pria itu muncul kembali di rumah Naya. Padahal sebelumnya, dalam seminggu paling sedikit dua kali Tara mampir ke rumah dua lantai ini.
"Ada apa?" tanya Tara setelah Dea yang membawakan minuman untuknya menyingkir dari hadapan mereka.
Naya tidak langsung menjawab, malah memperhatikan sekitarnya terlebih dahulu. Setelah yakin tak ada yang mencuri dengar pembicaraan mereka Naya pun akhirnya membuka mulut.
"Aku minta putus," ucap Naya setelah menarik napas panjang.
"Kamu becanda?"
"Aku serius, Tara." Sebenarnya Naya juga tidak yakin, apa ini serius atau hanya pikiran sesaat. Akan tetapi, hanya pilihan ini yang terlintas di benaknya.
"Lelucon kamu gak lucu, Naya!" ucap Tara agak menyegak membuat Naya sedikit terkesiap karena tidak menyangka Tara akan semarah ini.
"Aku harus bilang berapa kali baru kamu percaya kalo aku serius?"
"Tapi kenapa tiba-tiba gini?" Melihat Naya yang ekspresi Naya agak ketakutan, Tara pun berusaha untuk mengontrol dirinya. Ia tidak boleh emosi di saat seperti ini.
"Aku capek kek gini. Bukannya Mama kamu juga pengen kamu nikah sama Sonya? Sahabat aku sendiri?"
"Kamu tau dari mana?" Tara nampak tak menyangka jika Naya akan tahu siapa sosok sebenarnya gadis yang disebut oleh ibunya tempo hari.
Melihat reaksi Tara, Naya pun semakin yakin jika samuanya benar. "Kamu gak perlu tau, pokoknya aku mau putus."
"Bukannya kamu udah janji bakalan nunggu aku jelasin semuanya?"
"Sampai kapan? Sampe kamu beneran nikah sama Sonya?"
"Naya dengar." Tara pindah ke hadapan Naya dan memegang kedua bahu gadia itu. "Gak bakalan pernah ada Sonya di hidup aku, adanya cuma Tsanaya Maharani," ucapnya dengan yakin.
Ucapan Tara berhasil membuat hati Naya berdesir. Wanita mana yang tak ingin menjadi ratu satu-satunya? Sayangnya, apa yang ia lihat dan dengar menamparnya kembali pada kenyataan.
"Jangan bohong lagi sama aku, Tar. Aku udah lihat sendiri kalian jalan berdua. Sonya juga udah ngaku."
"Apa?"
"Aku rasa kamu gak tuli. Intinya aku mau kita putus."
"Fine. Terserah kamu."
Tbc....
22 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOOLISH (31DWC) ✔
Fiction généraleEntah Nayeon yang terlalu bucin atau mereka yang terlalu pandai bersandiwara. Ditulis selama bulan Desember 2019, dalam rangka mengikuti 31 Days Writing Challenge. Cover by rozeusz