#23

441 79 4
                                    

Walaupun putus adalah keputusan Naya sendiri, tetapi pada akhirnya dirinyalah yang tersakiti. Saat Tara akhirnya menyetujui untuk berpisah, hatinya serasa remuk lalu hancur berkeping-keping. Karena nyatanya, jauh di lubuk hatinya Naya tetap berharap agar Tara menolak untuk mengikrarkan kata putus di antara mereka.

Kalau bisa, rasanya Naya ingin mengubah kenyataan. Kembali ke beberapa jam yang lalu dan menunggu mantan kekasihnya itu untuk menjelaskan segalanya. Kalimat terakhir yang Tara ucapkan tadi, seolah menghantamnya. Membuat Naya ragu pada keputusannya sendiri.

"Bagaimana jika apa yang kau lihat dan yang kau dengar bukanlah yang sebenarnya?"

Bagitu Tara pulang, Naya langsung mengurung diri di kamarnya sambil menangis. Gadis dengan gigi kelinci yang ikonik tersebut, terus menangis dan menangis hingga rasanya tak adalagi air mata yang tersisa setetes pun.

Sudah hampir satu kali 24 jam Naya mengurung diri di kamar. Hal ini tentu saja membuat penghuni rumah yang lain merasa khawatir. Apalagi beberapa di antara mereka dapat dengan jelas mendengar suara tangisan Naya.

"Ghi, dobrak aja deh pintunya, aku khawatir Kak Naya kenapa-kenapa?" usul Dea kepada Alghi satu-satunya pria yang dapat diandalkan untuk saat ini.

"Iya, Mas. Dobrak aja," dukung Arin akan ide dari Dea.

"Kalian yang tanggung jawab, ya?" Setelah diangguki oleh Dea dan Arin, pria pemegang sabuk hitam karate itu pun mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.

Tubuhnya hampir membentur pintu, ketika pintu yang terbuat dari kayu jati tersebut terbuka dan membuat Alghi yang tak sempat menghentikan tubuhnya pun terjerembab mencium lantai.

Mengabaikan Alghi yang sedang melakukan adegan romantis bersama lantai, kedua gadis itu—Dea dan Arin—langsung berhambur untuk memeluk Naya.

Perasaan lega yang mereka rasakan ketika melihat Naya pun menguap begitu saja begitu menyadari jika tubuh Naya sangat manai, terutama wajahnya. Naya saat ini sudah selayaknya pemeran vampir di film-film.

"Woi, tolongin," teriak Alghi, tetapi Dea dan Arin tetap mengabaikannya. Alghi baru saja ingin memarahi kedua gadis itu, ketika tiba-tiba tubuh Naya oleng dan terjatuh. Tak seperti Alghi tadi, untung saja kali ini Dea dan Arin lebih siap untuk menangkap tubuh ringkih Naya yang terlihat semakin menyusut beberapa hari ini.

Tbc....

24 Desember 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24 Desember 2019

LOVE FOOLISH (31DWC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang