#25

466 78 10
                                    

Begitu merasakan pintu kamarnya telah ditutup, Naya pun membuka kedua matanya. Iya, Naya tadi hanya pura-pura tidur saat Gio ke kamarnya untuk menawarkan bubur kacang hijau. Naya tau, Gio merasa bersalah padanya. Akan tetapi, ia memilih diam, Naya lebih memilih untuk berdamai dengan hatinya terlebih dahulu.

Naya termasuk orang yang selalu meminimalisir keluar rumah di siang hari kecuali kalau memang harus. Panas katanya, ia lebih memilih untuk bergelung di kamarnya daripada berpanas-panasan di luar.

Mungkin hari ini termasuk pengecualian bagi Naya, karena gadis itu tampak keluar dari rumah dan berjalan entah ke mana tujuannya. Keajaiban lainnya, Naya bahkan tidak mengganti piama merah muda yang sedang ia kenakan. Padahal Naya termasuk gadis yang selalu mengusahakan tampil stand out setiap keluar rumah.

"Mba inikan jualan baju, jadi harus tampil modis. Siapa yang taukan abis liat, Mba, ada yang pengen beli baju yang sama," jawab Naya suatu waktu ketika Arin bertanya kenapa Naya harus repot-repot ganti baju padahal Naya hanya ke warung sebelah untuk beli mie instan. 

Di bawah mentari yang sedang berada di puncaknya, Naya pun terus berjalan. Bahkan telah melewati komplek perumahan tempat tinggalnya.

"Naya!" Terdengar teriakan yang memanggil namanya, Naya pun berhenti lalu mencari asal suara tadi.

"Naya, awas!" Kali ini Naya memutar tubuhnya ke belakang dan terkejut melihat sebuah mobil sedang melaju kencang ke arahnya. Naya ingin menghindar, tetapi kakinya terasa kaku dan sulit untuk digerakan.

Untuk sesaat, Naya merasa jika hari ini adalah akhir hidupnya. Akan tetapi, ada tangan yang menariknya sehingga mobil itu berlalu tanpa menyentuhnya.

"Bodoh!" maki orang yang menolongnya. Naya antara ketakutan hampir mati tertabrak mobil dan dimaki pun tak dapat melakukan apa-apa kecuali menangis.

Yang tak Naya sangka berikutnya adalah ia merasakan sebuah pelukan erat membungkus tubuhnya. Tubuhnya yang tadinya bergetar karena menangis pun perlahan mulai tenang.

"Kalau mau mati, jangan seperti ini," ucapnya lagi. Di dalam pelukan si penolongnya, Naya pun berusaha mendongak untuk melihat siapa gerangan adimanusia yang telah menyelamatkan nyawanya ini.

"Tara?"

Tbc....

Part ini gantung emang. Kali ini emang sengaja di-cut soalnya masih harus lanjutin untuk keyword hari ini. Biar gak kena dare 😭
Gak boleh bolong lagi. Semangat!!

26 Desember 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

26 Desember 2019


LOVE FOOLISH (31DWC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang