#5

620 96 12
                                    

Rumah hari ini terlihat lumayan ramai, ada beberapa motor yang kini terparkir dan memenuhi garasi. Naya dan Alghi yang baru saja pulang dari mengambil barang di bea cukai pun tak heran dengan pemandangan ini. Karena baik Naya ataupun penghuni rumah yang lain memang kerap kali menjadikan rumah jadi tempat berkumpul.

"Ghi, barangnya langsung bawa turun aja, ya," ucap Naya sebelum turun dari mobil. Setelah itu, ia pun mengentas beberapa barang berukuran kecil yang masih mampu dibawanya.

Dari sepatu yang berserakan di depan pintu, Naya dapat memperkiran jika tamu yang datang adalah teman-teman Gio. Soalnya itu semua adalah sepatu laki-laki, sedangkan Dea dan Arin biasanya menghindari membawa teman lain jenis ke rumah.

Benar saja di ruang tengah tampak beberapa anak cowok yang lagi heboh main game. Naya pun memanggil Gio yang sedang duduk di sofa menonton temannya tanding PS.

"Gio!" panggil Naya yang tak terlalu besar, tetapi cukup untuk didengar oleh Gio. Mendengar panggilan Naya, Gio pun meninggalkan teman-temannya dan menuju ke arah Naya yang berdiri di dekat jalan menuju dapur.

"Iya, Kak?"

"Tolong bantuin Alghi angkat barang dari mobil, ya."

"Oke, Kak." Gio pun pergi memanggil temannya dua temannya, lalu keluar bersama. Sepertinya ia meminta bantuan temannya untuk mengentas barang.

Selepas Gio keluar, Naya pun lanjut ke dapur hendak mengambil minum. Kali ini Naya lumayan terkejut karena menemukan seseorang yang tidak ia kenal sedang makan mie di dapurnya.

Mungkin mendengar ada yang masuk ke dapur, orang itu pun menghentikan siarannya, lalu berkata, "Yo. Sorry ya, indomie yang di atas meja aku ma—lah Bu Asdos galak?"

Naya sangat paham jika yang orang itu bicarakan adalah dirinya. Lagian siapa lagi penghuni rumah yang seorang asisten dosen? Akan tetapi, rasanya ada yang salah dengan ucapannya.

"Asdos galak?" beo Naya untuk memastikan julukan yang orang itu berikan. Rasanya ia jarang sekali bersikap galak kepada mahasiswa sampai harus diberikan julukan seperti itu.

"Iya. Ibu kan galak sama saya."

Tampak sebuah kerutan muncul di antara kedua alis Naya. Gadis itu sedang berpikir kapan ia melakukan hal itu, tetapi nihil ia bahkan tidak mengigat pernah mengajar orang yang sedang berada di dapurnya ini.

"Masa sih?"

"Yah. Cogan dilupain." Ia pun memundurkan kursinya lalu berdiri menghampiri Naya.

"Kenalin, Hidan Zean Ananta, mahasiswa paling ganteng di TI," ucap Hidan lagi kini sambil menjulurkan tangannya untuk berkenalan.

"Sinting." Naya mengabaikan Hidan dengan berjalan menuju kulkas.

"Itu. Itu ingat!"

Tbc....

6 Desember 2019

LOVE FOOLISH (31DWC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang