Jika bertanya pada Naya bagaimana perasaannya ditinggal sendirian begitu saja oleh Tara? Tentu saja ia akan menjawab marah, sedih juga, pokoknya campur aduk. Untungnya Naya bukanlah gadis lemah yang akan menangis tersedu-sedu dan tak tahu tempat. Naya yakin, Tara pasti punya alasannya.
Walaupun demikian ia juga butuh sesuatu untuk melepaskan emosinya dan Naya memilih untuk menyalurkannya lewat makan. Gadis yang identik dengan dua gigi kelincinya itu pun kembali masuk ke mall dan menuju lantai teratas.
Naya mengelilingi food court sambil memesan berbagai macam makanan. Naya sempat membuntang ketika makanan yang ia pesan satu persatu mulai berdatangan. Mungkin karena efek emosinya, ia memesan terlalu banyak hingga meja yang ia tempati sudah sebelas dua belas dengan meja warung padang.
"Kalau gak habis bisa buat anak-anak." Dengan sugesti itu Naya pun mulai menyantap makanan yang terhidang di depannya.
Satu menu. Dua menu. Lima menu telah Naya habiskan, mejanya pun mulai terlihat legang, saat akan menyendok puding yang menjadi menu keenamnya, dua buah nampan diletakkan di mejanya.
"Mas, saya gak pesan la—Gio?"
"Hai Kak, kami ikut makan di sini, ya?" Mendengar kata kami, Naya pun melirik ke seseorang yang berdiri di samping Gio. Awalnya Naya pikir itu pacarnya, ternyata itu adalah seorang pria berlesung pipit yang kini tersenyum cerah ke arahnya.
"Ibu galak, ternyata makannya kek orang kelaparan," komentar Hidan setelah melirik tumpukan piring di sudut meja. Membuat Naya menyesal telah mengiyakan permintaan Gio tadi.
"Dasar—"
"Aku gak sinting, Bu. Suer deh," potong Hidan sambil mengangkat kedua tangannya lalu membentuk huruf 'V' dengan jari telunjuk dan tengahnya.
Melihat interaksi keduanya, Gio yang merasa belum memperkenalkan mereka pun dibuat bingung karenanya.
"Kalian saling kenal?"
Keduanya pun menjawab nyaris bersamaan, tetapi dengan dua jawaban yang berbeda. Naya yang jelas akan menolak dan Hidan yang mengiyakan.
"Ternyata begini rasanya tidak diakui," ucap Hidan mendramatisir yang sangat tidak sinkron dengan tampang premannya.
"Lebay deh." Gio yang jijik melihat tingkah temannya itu langsung menoyor kepala Hidan.
"Gio gak like deh."
"Najis."
Naya yang melihat interaksi Gio dan Hidan merasa tingkah mereka sangat lucu sehingga menimbulkan gelak tawa dari bibirnya membuat kedua pria itu mendesah lega mendengarnya.
Tbc....
8 Desember 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FOOLISH (31DWC) ✔
Ficțiune generalăEntah Nayeon yang terlalu bucin atau mereka yang terlalu pandai bersandiwara. Ditulis selama bulan Desember 2019, dalam rangka mengikuti 31 Days Writing Challenge. Cover by rozeusz