17. Book I: Hidden Feelings in Friendship 2.0

2.2K 296 21
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar ^^
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Hari Minggu jika Noel tidak memiliki sip lembur di cafe tempatnya bekerja, biasanya dia akan bermalas-malasan di rumah walaupun hanya untuk berbaring seperti kucing yang kekenyangan. Namun, tidak untuk kali ini, Noel mendapatkan kegiatan lain untuk mengisi waktu senggang. Dengan sebuah kuas kecil, dicelupkan pada cat minyak, Noel mengoleskan kuas itu pada selembar kertas putih polos. Mulai menggambar sesuatu, pemuda itu tampak serius dengan alat lukis pemberian Yuri beberapa minggu lalu sebagai hadiah persahabatan.

Suara yang berasal dari pesawat telepon yang berdering memecahkan konsentrasinya. Merasa sedikit terganggu, akhirnya Noel mengecek ponsel untuk melihat siapa yang menelpon, ternyata itu adalah Walther. Suara dari seberang sana terdengar setelah Noel menjawab panggilannya.

"Apa kau sibuk?"

Noel melihat sebuah lukisannya yang setengah jadi, lalu menjawab, "Tidak juga."

Terdengar suara tawa renyah dari seberang telepon. "Kalau kau tidak sibuk keluarlah, aku ada di depan rumahmu."

Noel tergesa melangkah ke balkon untuk menengok ke bawah. Setelah menyapu sekeliling, pemuda itu tidak menemukan sosok Walther dan motornya, melainkan sebuah super car hitam metalik terparkir di depan rumahnya. Tak lama, keluarkan seorang pemuda dengan tangan memegang ponsel. Dia mendongak, melambai kepadanya.

Senyum tipis merekah di bibir Noel, tanpa menunggu waktu, segera dia turun mendatangi sosok Walther.

"Noel, aku sudah menunggumu dari tadi." ucap Walther memeluk kekasihnya erat begitu si pemuda baru sampai di hadapan.

"Ugh Walther sesak, lepaskan aku!"

Walther melepaskan pelukannya dari tubuh ramping Noel dan membuka pintu mobilnya. "Ayo masuk!"

Noel mengernyit. "Ke mana?"

"Sudah masuk saja." Walther menarik tangan Noel dan mendorongnya masuk ke mobil, pemuda itu masuk lewat pintu sebelah setelahnya.

"Kita mau ke mana?"

"Ke tempat tinggalku." Walther menyalakan mesin mobilnya. Mobil itu melaju di jalanan yang sedikit sepi menuju tempat yang ditujunya.

"Ini apartemenmu?" tanya Noel menyapu seluruh ruangan depan apartemen besar tersebut dengan pandangan kagum.

Dinding keseluruhan berwarna putih dengan sebuah jendela kaca yang besar menghadap ke arah barat, sebuah tempat yang nyaman untuk melihat baskara membara lalu terbenam di sore hari. Di sisi lain ruangan terdapat rak yang dipenuhi buku.

"Kau tinggal sendirian?"

Walther menggeleng. "Tidak, aku tinggal denganmu jika kau bersedia." Dia menoleh ke belakang, kepada Noel yang masih mengekorinya. Pemuda tampan itu terus berjalan sampai menuju kamarnya. Dan begitu satu kaki Noel melangkah di ambang pintu kamar Walther, Noel langsung memandangi seluruh ruangannya tanpa berkedip. "Pasti nyaman tinggal di kamar semewah ini."

"Kau suka?" tanya Walther, dia mendudukkan dirinya pada tempat tidur king size ber seprai putih. Noel tak tahu harus mengatakan apa hingga Walther berkata, "Kemarilah!"

Noel pun ikut duduk di samping Walther. "Kau adalah kekasihku, semua yang aku punya adalah milikmu." Walther berbicara dekat dengan telinga Noel, membuat sensasi geli di sekitar leher pemuda itu.

Perlahan, jemari Walther menarik wajah Noel untuk menatapnya lekat, memandangi wajah tampan sekaligus manis sang kekasih. Sungguh kecantikan yang berbeda yang biasa disematkan pada seorang perempuan.

Walther tersenyum kecil, dia mendekat, mengikis jarak untuk memberi sebuah kecupan kecil pada bibir tipis di hadapannya.

Muka Noel memanas hingga pipinya berubah merah. Dia memejamkan matanya setelah di rasa bibir Walther bergerak melumat bibir atasnya, menghisapnya sensual sampai sang empunya melenguh pelan.

✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Halo, bila kamu ingin membaca The Killer's Whisper lebih cepat, ceritanya kini tersedia dalam format e-book PDF lengkap tanpa edit/cut sampai tamat.

Info lengkapnya bisa cek di sini 👇

Pembayaran bisa via Dana, Ovo, Shopepay dan pulsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembayaran bisa via Dana, Ovo, Shopepay dan pulsa.
File akan dikirim via WhatsApp.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Support aku di
Support aku dengan se sachet Nescafe di https://trakteer.id/oishielmo/tip biar terus update cerita di wattpad.

Thank you (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

[BL] Sang Pembunuh Berbisik ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang