10. Book I: Kehilangan Dan Terpikat 3.0

2.8K 380 10
                                    

Depan gedung yang merupakan salah satu cabang perusahaan elektronik asal Tiongkok, Bai Group, sudah dipenuhi dengan sederetan mobil-mobil mewah dan karpet merah yang ditata beberapa mil panjangnya. Kedua sisinya dipadati wartawan yang datang untuk meliput.

Saat Noel berpikir Gregory akan berhenti di depan sana, dan mereka akan keluar dari mobil, berjalan di atas karpet merah sambil melambaikan tangan bak selebriti, disinari cahaya putih yang berasal dari jepretan kamera wartawan. Pemikiran itu sirna begitu saja begitu Gregory terus membawa mobilnya berbelok untuk menggunakan jalan lain yang sebisa mungkin terhindar dari jangkauan wartawan.

Mobil keduanya memasuki basement tempat parkir yang cukup luas di sebuah gedung megah yang berdiri di samping gedung Bai Group tadi. Basement gedung tersebut tampak lebih ramai dari hari-hari biasanya. Tepat di blok 23, dekat persimpangan yang tak jauh dari jalan keluar, Gregory memberhentikan mobil karena menurutnya area itu tampak sepi.

Setelah mematikan mesin, pria itu melirik seseorang yang duduk di sebelahnya sambil mengembuskan napas berat. Sejujurnya, Gregory sedikit ragu untuk mengajak Noel. Tiga Minggu latihan yang dia berikan bukanlah waktu yang cukup untuk langsung mengajaknya terjun langsung ke lapangan. Gregory mencoba meyakinkan kalau semua tindakan yang akan dilakukannya dengan Noel akan berjalan lancar.

"Jadi, ke arah mana kita akan pergi?" Noel melihat ke sekeliling.

Gregory tampak sedikit memikirkan sesuatu dan mulai menerka-nerka. "Aku yakin akan ada banyak orang yang pernah menjadi rekan Direktur Bai Group yang datang ke acara malam ini."

"Apakah mereka mengidentifikasi Nate? Apakah orang ini punya banyak kenalan?" tanya Noel sambil menunjuk wajahnya, wajah Nate.

"Tidak juga, tetapi berusahalah untuk tidak dikenali."

"Apakah aku harus memakai topeng?" Noel bertanya lagi dengan polosnya, membuat Gregory tertawa. "Tidak perlu, jika ada orang yang mengenalimu kau hanya perlu bersikap apatis dan mengusirnya. Percayalah, itu akan membantumu dalam menangani situasi saat memakai identitas Nate."

Noel mengangguk. "Baiklah."

"Setelah memasuki lobi kita akan berpencar. Berusahalah agar tidak terlihat oleh Walther Zwick jika pria itu memang datang ke pesta ini, kau mengerti?"

"Aku mengerti." Noel mencoba membangun semangat.

"Bagus, tiga puluh menit dari sekarang kita akan bertemu di tempat ini." Gregory merasa sedikit lega melihat semangat yang Noel tunjukkan.

Keduanya berjalan memasuki lobi hotel yang begitu ramai. Gregory menunjukkan kartu identitasnya dan Noel kepada seorang pria berbadan besar yang diketahui adalah penjaga di sana. Tentu saja kartu itu sudah dipalsukan dengan teliti, dan melakukan tanda tangan di daftar tamu. Setelah mereka berhasil masuk, tanpa sepatah kata, Gregory mengisyaratkan dengan jarinya kalau inilah saatnya berpencar, dan meninggalkan Noel yang masih menatap kepergiannya.

Selama tiga minggu ini, Noel sudah diajari banyak tentang bagaimana caranya menembak, menyusup, berbaur dengan orang-orang di suatu acara termasuk acara seperti ini. Banyak tokoh-tokoh penting berada di sini sekarang, tetapi yang paling penting adalah dia harus menemukan sosok Walther Zwick terlebih dahulu. Di tengah-tengah pemandangan yang menegangkan ini, Noel seperti orang kaya baru yang keluyuran sendirian. Dia melirik wajah setiap orang yang berada di sana. Namun, tak menemukan seseorang yang dicarinya.

[BL] Sang Pembunuh Berbisik ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang