1 minggu kemudian..
Aku senang karena mamah dan kak Arkan sudah sampai di jakarta dari beberapa hari yang lalu.
Ayah pun ikut bangga juga dengan kedatangan mereka berdua.Aku dan Kak Arkan sedang duduk berduaan diatas karpet dan badan menghadap tv yang telah disetel game, sambil memegang playstation di tangan masing-masing.
"Ayo belok kiri..." ucap Kak Arkan yang sedang memegang playstation di tangannnya dan serius main game
"Ayo..ayoo serang terus" ujarku sambil geregetan main game, sembari memegang playstation juga
"Ya ampunn.. Anak mamah main game terus" ucap mamah sambil berdiri di belakang kami, sembari melihat kami yang sedang asyik main game playstation di ruang tengah
"Iya tuhhh, bilangin aja mereka mah suruh nonstop gamenya" ujar ayah tiba-tiba ada di dekat mamah
"aduhh papah, arkan baru aja main game sama adek nih" jawab Arkan sambil menengok ke belakang, karena merasa sedikit risih diomelin ayah dan mamah. Kemudian arkan melanjutkan main game nya kembali
"iya papah ngerti, arkan. Walaupun kamu pinter di sekolah, tapi kamu main game nya gak pernah stop. Nanti nilai mu bakalan turun loh" ucap ayah sambil berjalan menghampiri arkan yang sedang duduk di bawah
"Hehehe iya pah" jawab arkan sambil mengangguk, dan matanya masih fokus pada game yang ada di layar tv
"Ini lagi anara... Ikut-ikutan juga main game playstation sama kakaknya. Padahal dia rajin loh, sekarang kok jadi mbeler ya? Apa ketularan ya?" ucap ayah sambil berdiri di belakang mereka berdua, sembari menggeleng-gelengkan kepala karena pusing terhadap tingkah laku mereka berdua
Kemudian, ayah pun pergi ke taman belakang untuk melanjutkan melukis. Setelah ia kembali dari ruang tengah, melihat kedua anaknya yang sedang asik main game.
Tiba-tiba...
Terdengar suara ketukan pintu dari luar.
Tok..tok..
Lalu, mamah pun berjalan kesana dan kemudian membukakan pintunya.
Dan, ternyata itu adalah Rey.
Akhirnya, mamah pun mempersilahkan Rey untuk masuk ke dalam.
Rey mengangguk dan melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam."Kamu siapa ya?" tanya mamah sambil menoleh ke arah Rey sembari berjalan beriringan dengannya
"Saya Rey, teman sekolahnya anara.. Tante" jawab Rey sambil menoleh balik ke arah mamah
"Ouh, temannya. Itu anara lagi di ruang tengah sama kakaknya." ucap mamah sambil berjalan duluan membelakangi Rey, seakan menunjukan dimana Anara
"Ouh, ngapain tante?" jawab Rey sambil bertanya kepada mamah, sembari mempercepat langkah untuk menyusulnya berjalan
"Biasa,, main game sama kakaknya" ucap mamah sambil memperlambat langkahnya untuk bisa berjalan bersama dengan Rey
"Ahahaha. Ngegame? Saya juga sering main game kok, tante" jawab Rey sambil tertawa kecil, sembari berjalan beriringan dengan mamah
"Hahaha, kalian sama juga ya ternyata" ucap mamah sambil tertawa sembari menoleh ke arah Rey
Sesampainya di ruang tengah..
Mamah menunjuk anara dan kakaknya dengan jari telunjuknya, kepada Rey.
"Lihat tuh... Anara sedang asik nge game" ucap mamah sambil menunjuk anara dengan jari telunjuknya, seakan memberitahu pada Rey
"Ya ampunnn" jawab Rey seraya tak percaya, sambil tertawa kecil
"Oh iya tante? Aku boleh ikut main game sama Anara engga, ehe?" sambung Rey sambil tersenyum meringis, sembari menoleh ke arah mamah
"Ya udah boleh, terserah kamu. Tante mau ke dapur dulu, mau masak soalnya" jawab mamah sambil mengangguk dan kemudian pergi meninggalkan Rey di ruang tengah bersama anara dan Arkan
"Asyikkk" ucap Rey dengan girang, dan kemudian berjalan mendekati anara yang sedang duduk di bawah bersama kakaknya
Lalu, rey pun duduk diatas karpet dan tepat disebelah anara.
Ia pun menepuk pundaknya, untuk meminta alat playstation lagi."Anara..." panggil Rey sambil menepuk pundak anara
"Apa?! Bentar dulu deh, aku lagi main game" jawab anara tak peduli dengan siapa yang memanggilnya, mata dan tangannya masih fokus main game
"Woiiiii... Ini aku!!!" teriak Rey di depan wajah anara sambil mengagetkannya
"Alamakkkk" jawab anara terpelonjat kaget dan tak sengaja membanting playstation hingga terjatuh ke lantai
"Ini aku, rey" ucap Rey sekali lagi tepat di depan wajah anara
"Lho, kok kamu ada disini sih?!" jawab anara dengan sinis saat melihat Rey tiba-tiba ada disini
"Iya lah, aku disini. Masak di jonggol, haduhh" ucap Rey sedikit kesal sembari berbicara di sebelah anara, bukan tepat di depan wajahnya
"Lewat mana kamu? Kok bisa masuk ke rumah ini ?!" jawab Anara sambil menyeritkan dahinya karena merasa tak percaya bahwa Rey bisa masuk ke dalam rumah nya
"Nembus tembok!" ucap Rey kesal sambil sedikit meledeknya
"Ishhh, Serius nih!!!" jawab Anara semakin kesal dan naik darah
"Terbang pakai permadani nya aladdin, ahaha" ucap Rey seraya akan tertawa karena meledek anara
"Serius nih, aku lagi tanya!!!!" jawab anara semakin kesal dan darahnya semakin naik karena emosi
"Au ah gelap" sambung anara yang tiba-tiba cuek dan tidak memperdulikan omongan Rey
"Ada apa sih, ribut-ribut begini?" ujar kak Arkan yang merasa terganggu main game nya karena bising, sembari menoleh ke arah kami berdua dan meletakkan playstation di lantai
"Itu kak, teman aku. Bikin kesal aku ajah deh" jawab Anara sambil mengerucutkan bibir, sembari menoleh ke arah kakaknya
"Ouh, lebih baik kalian pindah tempat aja. Daripada kalian bikin ganggu kakak main game nya???" ucap kak Arkan dengan lembut sambil menatap kami berdua, dan mumpung kesabaran nya belum habis
"Iya ka" jawab anara dengan pelan sambil mengangguk
"Ayo, Rey. Kita pindah tempat aja dari sini, mumpung kesabaran kak Arkan belum habis" ucapku sambil menoleh ke arah Rey, yang ada disebelahku
"Ouh oke, anara" jawab Rey sambil mengangguk, sembari menoleh balik ke arahku
Akhirnya, aku dan Rey pun berdiri dari tempat duduk. Kami pun melangkahkan kaki bersama dengan beriringan, menuju ke ruang tamu.
Tepatnya, untuk bisa mengobrol bebas dengannya disana.Bagaimanakah kisah selanjutnya??
Jangan lupa vote+follow ya gaess..😊😉😀
Kalau ada saran atau kritik bisa di kolom komentar ya :)
Makasih💕🤗😀
#HappyReaders guys 😁😘

KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA [Selesai]
Humor*** [SUDAH TAMAT] Kisah seru dari gadis cantik, periang, imut, dan memiliki nama lengkap yang sangat panjang, yaitu Anara.... Ia belum memiliki kisah cinta yang indah dengan siapapun. Namun tetapi, cinta Arkan (kakaknya) pun sedang ikut berseteru de...