Ujian

669 23 7
                                    

Pukul 20:00

Malam hari, aku duduk di kursi yang ada kamarku sambil belajar untuk ujian besok sembari memegang buku yang kutaruh diatas meja belajar.
Aku terus membaca materi dari buku pelajaran ku hingga aku bisa memahaminya.
Dan, aku terus membalik lembaran halaman berikutnya yang akan kubaca.

Pukul 23:00

Tak lama kemudian, aku merasa mengantuk dan kurasa belajarku sudah cukup sampai disini.
Dan, aku pun menutup kembali lembaran buku ku.
Kumasukkan buku ku ke dalam tas yang akan kubawa besok untuk belajar, sebelum ujian sekolahnya dimulai. Disusul dengan tempat pensil yang akan ku masukkan juga ke dalam tas.

Setelah selesai memasukkan alat-alat sekolahku ke dalam tas, lalu aku berjalan menuju ke tempat tidur dan langsung menjatuhkan tubuhku untuk ke kasur yang empuk ini. Aku pun berbaring diatas tempat tidur sembari memeluk guling bergambar hello kitty.
Kemudian, aku pun memejamkan mata untuk tertidur.

~~~

Keesokan paginya.

Kring.. Kring.. (Suara alarm ku yang berbunyi dengan keras untuk membangunkanku)

Semua yang ada di dalam kamarku pun serba berbentuk hello kitty, karena aku sangat menyukai hello kitty. Mulai dari casing hp, alarm, sprei, meja belajar, jam tangan, tempat pensil, stiker dinding, kordain dan bahkan tembok ku saja pun berwarna pink.

Bukannya aku pamer atau apa, aku hanya bilang semua yang ada di dalam kamarku berbentuk hello kitty.
Hingga ayahku dan juga teman-temanku selalu bilang, kalau aku feminim sekali.

Aku pun terbangun dari tidurku, setelah mendengar suara alarm yang berbunyi sembari membuka mataku yang masih terpejam tadi.
Dan, aku pun segera beranjak dari tempat tidurku. Lalu kemudian, aku pun beranjak dari tempat tidurku dan pergi menuju ke kamar mandi untuk mandi.

Selesai aku mandi, aku pun keluar dari kamar mandi dan setelah itu aku segera berdandan memakai seragam sekolah ku.
Setelah selesai berdandan, kemudian aku pergi menuju ke ruang makan untuk sarapan. Disana aku dan ayah hanya sarapan memakan selapis roti sandwich yang dalamnya dibaluti dengan selai coklat, yang sudah dibuatkan oleh ayah.

Selesai sarapan, kemudian aku bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan naik sepeda.

"Ayah, anara mau berangkat ke sekolah dulu ya" ucapku berpamitan kepada ayah sembari berdiri dari tempat dudukku

"Iya, hati-hati dijalan ya Ra" jawab ayah dengan senyum lembut padaku

Kemudian, aku berjalan mendekat ke arah ayah untuk mencium tangannya.
Setelah aku mencium tangan ayah, lalu aku pergi menuju ke ruang depan sembari diantar oleh ayah.
Lalu, aku pergi ke garasi untuk mengambil sepedaku. Setelah itu, aku menaiki sepedanya dan seraya akan mengayuh nya sekarang. Lalu, aku mengayuh sepedanya sekarang menuju ke sekolah.

Tak lama kemudian..

Sesampainya disekolah, aku segera memarkirkan sepeda ku di halaman parkir.
Ku parkiran sepeda di bagian pojok sembari ku senderkan pada dinding yang ada disana.

Setelah memarkirkan sepeda ku, lalu aku berjalan menuju ke kelas yang dimana tempat ujian ku akan dimulai. Aku sudah mendapat kelas ujian di ruangan 3 (XII Bahasa 2) dan juga aku mendapatkan nomor tes untuk kursi tempat dudukku.

Aku pun memasuki kelas ruangan nomor 3 sambil mencari nomor tes ku yang sudah ditempelkan di meja.
Akhirnya, aku pun menemukannya dan langsung duduk di kursi itu.

"Hai anara" sapa teman sekelasku sembari berjalan menghampiriku

"Hai Amel" jawabku sambil tersenyum membalas sapaan nya

"Kau disini juga, mel?" Tanyaku pada Amel, saat ia berdiri di depan mejaku

"Iya, nara. Kita satu ruangan, jadi yang masuk ke ruangan ini hanya 11 anak" jawab Amel sembari berdiri di depan mejaku sambil menatapku yang sedang duduk di kursi

"Ouh. Siapa saja 11 anak itu?" Tanyaku dengan penasaran

"Kau, aku, Carissa, Nevishya, Poetri, Andira, Rey, Zayn, Martin, Jeffrey, Jansen" jawab Amel dengan pelan sambil menatapku dengan serius

"Kenapa Rey dan Jansen ada disini? Aku takut mereka membuat keusilan lagi di kelas ini juga" ucapku dengan sedikit khawatir

"Tidak usah khawatir Ra, nanti kan yang mengawasi kita saat mengerjakan soal ujian adalah Pak Beni. Pasti mereka takut dengan omelan pak Beni." jawab Amel

Tak lama kemudian..

Bel masuk pun berbunyi.

Amel pun segera pergi dari mejaku dan kembali ke arah tempat duduknya dan semua siswa yang ada diluar kelas pun langsung masuk ke kelas.
Dan, langsung duduk di kursinya masing-masing.

Kemudian, pak Beni dan Bu Irene pun masuk ke dalam kelas sembari memegang sebuah map berwarna coklat  muda yang didalamnya berisi soal dan lembar jawab.

"Selamat pagi.. anak-anak" ucap pak Beni sambil masuk ke dalam kelas

"Pagi juga pak, bu." Jawab aku dan diikuti oleh semua murid di kelasku sambil berdiri dari tempat duduk sembari menganggukkan kepala, kemudian duduk kembali di kursi

"Baik.. kita berdoa dahulu sebelum ujian nya dimulai
Disini siapa yang memimpin doanya?" ucap Pak Beni sambil berdiri di depan papan tulis sembari menatap semua siswa yang sedang duduk

"Saya pak" jawab Zayn sambil mengacungkan jarinya sembari berdiri dari tempat duduknya

"Ya, kamu zayn. Pimpin doanya sekarang ya." ucap pak Beni kembali ke tempat duduknya dan langsung duduk di kursinya

"Iya pak" jawab Zayn sambil mengangguk dan kemudian duduk kembali di kursinya

"Berdoa dimulai..." ujar Zayn memimpin doa kepada semua siswa yang ada di kelas, sembari menundukkan kepalanya

Zayn, Pak Beni, Bu Irene, dan semua siswa pun menundukkan kepalanya menatap meja sembari berdoa di dalam hati.

"Berdoa selesai" ucap Zayn sambil mengangkat kepalanya setelah doa selesai, diikuti oleh semua murid

Sebelum mereka membagikan soal dan lembar jawab kepada semua murid.
Bu Irene pun berdiri dari tempat duduknya dan maju ke depan di hadapan semua murid sembari membaca peraturan apa saja saat sedang melaksanakan ujian.
Selesai Bu Irene membaca peraturan, ia pun duduk kembali di kursinya.

Lalu, Pak Beni dan Bu Irene pun langsung membuka map berwarna coklat itu itu dan kemudian mereka membagikan kertas soal juga lembar jawab kepada semua murid.

Semua murid pun sudah mendapatkan soal dan lembar jawab yang ada di tangan mereka.
Setelah Pak Beni dan Bu Irene membagikan soal kepada semua murid, mereka pun duduk kembali di kursinya.

"Selamat mengerjakan" ucap Pak Beni sambil duduk di kursinya

"Iya pak" jawab Zayn sambil mengangguk dan tersenyum

Aku pun mulai mengerjakan soal ujian dan mulai menyilang jawaban pada lembar jawabku, dengan pulpen ku.

Bagaimanakah kisah selanjutnya??

Jangan lupa vote+follow ya gaess..😊😉😀
Kalau ada saran atau kritik bisa di kolom komentar ya :)
Makasih💕🤗😀
#HappyReaders guys 😁😘

ANARA [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang