Last Party

144 17 0
                                        

Selesai sudah pesta ulangtahunku, kini saatnya untuk pulang ke rumah masing-masing karena sudah larut malam.

"Makasih ya semuanya, udah merayakan pesta ultahku dan prank kalian ngerjain aku bener-bener good deh. Pokoknya kalian semua is the best" ucap anara sambil tersenyum melingak-linguk kanan kiri, sembari berdiri dari tempat duduknya

"Iya sama-sama kok sayang" jawab mamah dan ayah dengan bersamaan, sambil tersenyum lembut pada anara

"Iya mah.. yah.." ucap anara dengan lembut

"Iya sama-sama, anara. Prank ini juga dari kakakmu kok, Ra" ujar Rey sambil tersenyum pada anara, sembari melirik ke arah kak Arkan sebentar

"Dari kak Arkan?" jawabku dengan heran, sambil duduk kembali ke sofa

"Iya, ini semua ide dari kakakmu Ra" ucap Rey sambil mengangguk

"Ouh, ternyata semua ini prank dari mu toh kak. Berarti pas kakak masuk ke dalam mobil dan meninggalkan ku sendirian saat itu, jadi ia sedang memulai untuk mengerjai ku kan?" jawab anara dengan pelan sambil melirik ke arah kak Arkan sebentar

"Ya, memang" sambung Rey sambil mengangguk-anggukan kepalanya, sembari melihat ke arah kak Arkan

"Hahahaha" tawa kak Arkan terbahak-bahak, sambil mengingat kejadian itu

"Kenapa kamu ketawa kak? Emang ada lucu ya?" ucap anara dengan heran pada tingkah laku kakaknya itu

"Tidak. Tapi kamu tahu tidak, anara??? Disaat aku meninggalkanmu sendirian, kamu terlihat tegang sekali saat Rey sedang menatapmu dengan tajam. Padahal itu cuma prank hahaha" jawab kak Arkan sambil tertawa sembari menepuk-nepuk sofa yang empuk dengan tangannya

"Hahaha iya, aku juga melihat ekspresinya." ujar Jansen sambil tertawa kecil, sembari meledek anara

"Iya hahaha, padahal mata yang berwarna biru itu adalah softlens yang bisa menyala." ucap Rey sambil tertawa kecil, sembari menoleh ke arah anara sebentar

"Oh" jawab anara singkat sambil menatap mereka bertiga dengan malas, sembari menunjukkan wajah kesal

Aku malas mendengarkan perdebatan dengan mereka karena masalah prank tadi. Jadi, aku lebih baik menjawab dengan singkat dan berusaha untuk diam.

"Sudah-sudah anara, pestamu kan sudah selesai. Lupakan saja lah tentang prank itu" ucap amel sambil berusaha menenangkan ku yang sedang kesal, sambil menepuk-nepuk pundakku

"Bagaimana, aku tidak kesal? Ya sudah aku lupakan saja. Lagian yang tadi cuma prank" jawab anara sambil tersenyum kembali dan tidak cemberut lagi

"Nah, bagus. Itu baru sahabatku namanya" ucap amel sambil memeluk anara dengan erat secara tiba-tiba, kemudian melepaskannya kembali

"Hm" jawab anara sambil berdeham singkat

"Baik, anak-anak. Karena sudah larut malam, mari pulang kerumah masing-masing ya." ucap mamah anara sambil menatap semua remaja yang sedang duduk bersama anara

Mereka semua pun mengangguk.

"Iya tante" jawab Rey dan Jansen bersamaan

Akhirnya, teman-temanku bergegas keluar dari rumah Rey dan mereka pun pulang kerumah masing-masing karena pesta sudah selesai. Kecuali kami yang sedang mengobrol sebentar di rumah Rey, membahas tentang lucunya prank tadi.
Kami semua pun tertawa mendengar topik yang sedang dibicarakan sekarang.

"Hahaha" tawa Rey terbahak-bahak dengan lepas, sambil mengingat prank tadi

"Hustttt!!! Jangan ketawa ya kamu" ucap kak Arkan kesal saat dirinya ditertawakan Rey karena prank tadi

"Kak arkan, kamu emang usil banget deh sama adikmu toh si nara.. Dia ulangtahun, kamu prank in. Salut,, keren dah pokoknya" ujar Jansen sambil tertawa kecil

Rey masih tertawa sampai terbahak-bahak, hingga perutnya menjadi mules.

"Stopp!!! Hentikan aku untuk tertawa pleasee" ucap Rey yang sudah tidak kuat menahan tawanya itu dan rasanya ingin tertawa lagi

"Hahaha.. Makanya jangan ngetawain aku, Rey!" jawab Kak Arkan sambil tertawa meledeknya

"Diam kamu, kak. Aduhhh.." ucap Rey tak bisa menahan tawanya, sambil memegang perutnya yang sedang mules

"Mampus lo!!!! Hahaha" ujar Jansen sambil tertawa, melihat tingkah laku temannya itu

Ada-ada saja tingkah kamu ya Rey. Usil banget deh :(
Hmmm...

"Hahaha" tawa anara dan amel sambil bersamaan, melihat Rey tidak bisa menahan tawanya itu

"Tolonginn aku!!!! Please, aduhh.." ucap Rey merengek kepada siapapun yang ada didekatnya, untuk membantunya berhenti tertawa

"Sini, aku tolongin. Makanya jangan ngetawain aku banget" jawab kak Arkan sambil berdiri dari tempat duduk dan kemudian pindah duduk disebelah Rey

"Iya kak, maafin aku. Tolongin aku dong!!!" ucap Rey masih merengek, dan ia pun seraya akan tertawa lagi

"Oke,oke Rey." jawab kak Arkan dengan santai, sambil mengelus-elus punggung Rey

Akhirnya, Rey bisa berhenti tertawa karena kak Arkan sudah membantunya menjadi tenang.
Ia pun bernafas legah.

"Udah jangan ingat-ingat prank itu lagi, ntar kamu ketawa lagi Rey" ucap kak Arkan seraya akan tertawa, sembari meledek Rey

"Hm, iya kak" jawab Rey dengan pelan dan singkat, sambil mengangguk

Bagaimanakah kisah selanjutnya??

Jangan lupa vote+follow ya gaess..😊😉😀
Kalau ada saran atau kritik bisa di kolom komentar ya :)
Makasih💕🤗😀
#HappyReaders guys 😁😘

ANARA [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang