Dengan rasa khawatir yang membuat isi kepala Arkan pun memuncak, dan mengingat wanita yang sempat membuat dirinya takut juga ngeri.
Ia pun menengok ke arah belakang dengan hati-hati, untuk mengecek sumber suara yang barusan ia dengar tadi.
Wah... Dugaan Arkan ternyata benar.
Ia pun langsung menengok ke arah depan lagi dan tiba-tiba ia berdiri mematung di tempat.
Jantungnya kini pun berdebar kencang, Arkan menjadi takut kalau wanita itu akan memeluknya secara tiba-tiba dari belakang.
Keringat dingin pun membasahi sekujur tubuhnya, ia semakin takut pada apa yang terjadi setelah itu.Anara dan Harry sementara hanya melihat sosok wanita itu yang sedang berdiri tepatnya di belakang Arkan tetapi jaraknya agak lumayan jauh, namun suara teriakan bisa sampai terdengar ke telinga mereka.
Harry menyebut wanita itu dengan sebutan "gadis centil", karena suaranya itulah yang terdengar seperti anak kecil dan manja.
Anara pun ikut tertawa mendengar sebutan yang barusan temannya katakan, untuk wanita yang ada disana."Ra, lihat deh cowok lo kenapa tuh?" ucap Harry dengan nada bingung sambil menepuk pundak Anara, lalu ia pun menunjuk lelaki yang ada di depannya
"Hah??? Cowok??? Itu kakak gue kali, Ry" jawab Anara yang barusan kaget mendengar ucapannya, sambil menoleh ke arah Harry
"Oh ya maaf, kirain itu cowok lo. Itu kakak lo kenapa, kok berdiri nya kayak patung gitu sih?" ucap Harry dengan cengir tak berdosa, lalu ia pun mengulangi pertanyaannya lagi pada Anara
"Eh iya ya, kak Arkan kenapa ya? Kok jadi diam kek patung gitu dah?" jawab Anara sembari menoleh ke depan lagi, kemudian ia pun melihat tingkah laku kakaknya dengan heran
Dan, ia pun berjalan mendekati Arkan. Ia juga akan membuat kakaknya itu kaget dan tersadar dari semua lamunan yang sedang ia pikirkan.
"WOIII" teriak Anara sambil mengagetkannya di depan raut wajah Arkan
Arkan pun akhirnya terpelonjat kaget, dan tersadar dari lamunannya juga rasa takut yang menghantui akan wanita itu.
Anara menjadi lega, karena kakaknya itu sudah berhenti untuk bertingkah aneh lagi.
Dengan rasa penasaran yang dimiliki sang adik, ia pun menanyakan kepada kakaknya soal perihal berdiri mematung seperti itu."Kak, lo kenapa sih tadi? Gue kira lo itu lagi kesurupan, eh ternyata enggak dan padahal cuma ngelamun aja. Makanya, gue sengaja ngagetin lo kak" Ujar Anara dengan nada sedikit khawatir
"Cieee yang khawatir sama kakaknya nih yeee" goda Arkan sambil tersenyum lebar pada sang adik, sembari menggerakan kedua alisnya itu naik turun
"Apaan sih kak? Gue kan cuma mastiin aja. Kalau lo kesurupan beneran ya gapapa, gue jadi enak nih jalan-jalan sendiri disini sama temenku. Hehe" ucap Anara sambil tersenyum puas
"Enak aja lo, gue kesurupan beneran. Yang bayarin makan sama jalan-jalan disini, tuh siapa? Pake money gue kan. Idih! Sok banget lagi luh dek" jawab Arkan sambil menyindir balik adiknya itu, sembari tersenyum miring
"Apaan sih, kak?! Itu kan bukan duit lo kak, tapi uang itu dari oppa Suho. Dan, lo gak bilang-bilang lagi ke ayah sama mamah. Huh!!! Mana cicilan utang lo belum bayar lagi kak!!!" ungkap Anara sambil mengatakan yang sejujurnya, sembari menutup mulutnya yang ingin tertawa lepas
"Lo tau gue ngutang ke oppa Suho dari siapa?" Tanya Arkan mulai penasaran
"Dari oppa Mark yang bilang" jawab Anara dengan cengir tak berdosa
"Dasar Markkkk!!!!" gerutu Arkan kesal menyebut nama teman smp nya itu, karena sudah ember soal utang tersebut
"Kenapa kak, sama Mark? Mau aku bilangin juga ke temenku kalau kaka itu sering ngutang ke oppa Suho" ucap Anara dengan pura-pura polos, ia sedang meningkatkan ide jahilnya itu kepada sang kakak
![](https://img.wattpad.com/cover/209049617-288-k101564.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA [Selesai]
Humor*** [SUDAH TAMAT] Kisah seru dari gadis cantik, periang, imut, dan memiliki nama lengkap yang sangat panjang, yaitu Anara.... Ia belum memiliki kisah cinta yang indah dengan siapapun. Namun tetapi, cinta Arkan (kakaknya) pun sedang ikut berseteru de...