I will back

154 15 0
                                        

Three days, setelah hari ulangtahun Anara.
Mamah harus kembali ke London, karena kakakku sudah mulai masuk kuliah lagi.

Mamah pun sudah memesan tiket dua untuk ke London. Dan, mereka berdua sudah mengemaskan barang-barang ke dalam koper.
Dan, pastinya aku akan sendirian lagi bersama ayah dirumah.
Hari ku akan kembali menjadi sepi, jika mamah dan kak Arkan pergi ke London.

Tidak ada lagi yang menemaniku main game, memasak denganku.
Aku rindu mereka berdua, saat kak Arkan selalu usil denganku dan mamah yang selalu menemani, membantuku memasak di dapur.
Ini terakhir kalinya, aku melihat mamah dan kak Arkan di rumah ini.

Aku dan ayah pun mengantar mereka berdua menuju ke bandara dengan naik mobil.
Sesampainya di bandara, aku dan keluargaku pun turun dari mobil.
Lalu, kami berjalan menuju kesana untuk masuk ke dalam.

Sebelum mereka berdua masuk ke dalam pesawat, dan masih berada diruang tunggu bandara. Inilah momen-momen bagi anara dan ayah, yang tidak boleh terlewatkan.

"Hati-hati ya mah, kak" ucap anara dengan lembut sambil tersenyum dan seraya akan menangis ketika ditinggal pergi oleh mereka berdua ke London

"Iya sayang" jawab mamah dan matanya terlihat seperti berkaca-kaca, kemudian ia memeluk erat tubuh anara

Air mata anara pun langsung terjun ke pipi secara perlahan, saat dirinya dipeluk oleh mamah.
Ayah dan kak Arkan pun tak kuasa melihat itu semua.

"Hati-hati ya, Arkan. Jangan bandel ya disana" ucap ayah sambil menatapnya dan ia tak ingin melepaskan arkan pergi jauh ke London bersama istrinya

"Iya yah.. Arkan gak akan bandel disana" jawab kak Arkan sambil mengangguk dan tersenyum

"Sip, inget ya kamu jangan godain banyak cewek disana." ucap ayah sambil meledek kak Arkan, sembari memberi tos tangan padanya

"Oke, siap ayah" jawab kak Arkan sambil menerima tos dari tangan ayah

Dan setelah berkabung duka, mamah pun melepaskan pelukannya dariku.
Sebelum pergi, mereka berdua melambaikan tangannya lembut sambil tersenyum sebagai ucapan perpisahan pada kami.
Lalu, mamah pun pergi bersama kak Arkan menuju kesana untuk masuk ke dalam pesawat.

Aku dan ayah pun membalas lambaian tangan mereka sembari tersenyum padanya.
Aku tak kuasa menahan untuk menangis, karena Mamah dan kakak akan kembali ke London.
Tak lama kemudian, mereka berdua pun sudah masuk ke dalam pesawat.

***

Keesokan paginya, aku terbangun lalu menatap ke arah jendela yang disoroti sinar matahari pagi.

"Semalam aku mimpi buruk, mamah dan kakakku kembali lagi ke London" ucap anara sambil duduk diatas tempat tidurnya, sembari memijat pelipisnya yang sedikit pusing

Tok...tok... (suara ketukan pintu kamarnya dari luar)

"Masuukkk!!" teriak anara dari dalam kamar sambil menoleh ke arah pintu dan menatap kembali ke depan

Lalu, pintu nya pun terbuka dan terdengar suara langkah kaki yang akan menuju ke arahku. Aku pun menoleh ke arah pintu dan ternyata itu adalah ayah.

"Ayahhh..." ucap anara heran

Ayah lalu berjalan hingga dia ada di sebelahku, dan aku pun menoleh ke arahnya.

"Kau tak apa, sayang?" nada suara ayah terdengar sedikit cemas, sambil duduk disebelahku

"Iya, aku tak apa ayah.. Memangnya ada apa denganku?" jawab anara sedikit bingung

"Setelah kamu dan ayah habis dari bandara, tiba-tiba kamu pingsan di jalan saat akan menghampiri ke parkiran mobil. Dan, kemarin itu kamu sedikit demam tubuhnya." ucap ayah sambil menatap anara dengan serius

"Aku pingsan?" balas anara yang masih tak ingat kejadian yang tadi

"Iya, sayang" jawab ayah sambil mengangguk dengan yakin

"Kamu merasa sedih atas kepergian ibumu dan kak Arkan ke London, jadinya kamu pingsan di jalan" sambung ayah sambil memegang telapak tanganku dan menumpunya di paha

"Iya, mungkin. Tadi, aku juga habis bermimpi bahwa mamah dan kak Arkan kembali ke London. Dan, ternyata apa yang dikatakan ayah memang benar terjadi kemarin" jawab anara sambil menatap ayahnya dengan tatapan lembut

"Aku ingin tidur lagi ayah" pinta anara sambil memohon

"Baik, ayah akan pergi keluar dari kamarmu." jawab ayah sambil mengangguk, sembari berdiri dari duduknya diatas kasur

"Iya, Terimakasih ayah" ucap anara sambil tersenyum

"Sama-sama, selamat beristirahat ya sayang." jawab ayah sambil berdiri menghadap nya dengan tersenyum

"Oke, ayah" ucap Anara sambil mengangguk

Bagaimanakah kisah selanjutnya??

Jangan lupa vote+follow ya gaess..😊😉😀
Kalau ada saran atau kritik bisa di kolom komentar ya :)
Makasih💕🤗😀
#HappyReaders guys 😁😘

ANARA [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang