Congrats

63 3 0
                                    

Seorang yeoja cantik bernama Anara, berjalan menghampiri ruang tamu.
Setelah tiba disana, ia berjumpa dengan teman lamanya yaitu Amel dan Jansen

"Hai, apa kabar?" sapa Anara sambil tersenyum, sembari menyalami mereka berdua

"Baik Ra" jawab mereka berdua secara bersamaan sambil tersenyum, sembari menerima salaman tangan dari Anara

"Lo sendiri gimana?" ujar Amel sambil bertanya balik kepadanya

"Gue baik-baik aja kok" jawab Anara sambil duduk disebelah Amel

"Ouh ya syukur deh" ucap Amel sambil menganggukkan kepalanya

"Ouh oke deh" sahut Jansen yang ada disebelah kiri Amel

"Eh, btw kedatangan kita kesini mau kasih suprise loh ke kamu" ucap Amel sambil menunjukkan senyum rahasia

"Apaan?" jawab Anara dengan penasaran

"Sen, lo aja yang jelasin ke dia aja." ucap Amel sambil menoleh ke arah Jansen, yang ada disebelahnya

"Jelasin apaan?" jawab Jansen dengan bingung

"Yang waktu itu loh" ucap Amel sambil berbisik di dekat telinga nya

"Ouh iya iya, gue paham" jawab Jansen setelah mengerti maksud dari gadis itu

"Iya, gimana sih lo jadi cowok? Masa gitu aja kagak ngerti!" ucap Amel kesal, sambil menabok lengan pria itu

"Ya maap, kurang peka aku tuh. Harus dikasih kode lah ya" jawab Jansen berusaha mencari perhatian dari Amel

"Udah gue kode in tadi, Bambang!!" teriak Amel lantang, sembari mendekatkan bibirnya ke telinga Jansen

"Busyettt dah!!! Suara lo bisa B aja gak? Ga usah teriak-teriak di kuping gue napa?! Gue masih denger juga kali" ucap Jansen sambil berusaha membela dirinya sendiri

"Eh, lo berdua lagi ngapain sih? Malah rusuh sendiri. Btw, kalian mau kasih tau suprise apaan?" sahut Anara yang merasa risih melihat pertengkaran mereka berdua

"Hehe, maap Ra. Maklum, teman lo yang ada disebelah gue tuh lagi kurang sandaran apa ya? Jadi nya ga fokus terus, maaf ya" jawab Amel sambil tersenyum sinis, sembari melirik ke arah Jansen

"Sabar-sabar. Ada ujian, harap tenang nih hati. Baik-baik ya lo disana" batin Jansen sambil mengelus dadanya

"Ouh gitu, udah gue maklumin Mel. Jansen emang konyol orangnya wkwk" ucap Anara sambil tertawa

"Jansen!!" panggil Amel, sambil menyenggol sikut Jansen seolah memberi kode tentang tadi

"Ouh iya, sorry gue lupa." ucap Jansen sambil menggarukan kepalanya yang tak terasa gatal

"Jadi gini Ra, kita mau kasih suprise ke lu kalau sebenarnya kami sudah tunangan" sambung Jansen sambil tersenyum

"Apa?!! Tunangan?" jawab Anara terkejut saat mendengar perkataan barusan

"Iya, Ra. Jadi kita berdua itu udah tunangan. Gue minta maaf banget gak kasih tau lo pas acara itu" ucap Amel dengan yakin, dan dia merasa bersalah karena tidak mengundang Anara ke acara tersebut

"Ih, kok bisa Lo gak kabarin gue di IG atau WA? Lo tuh ya temen naif banget deh, masa gue ga diundang sih" jawab Anara merasa sedih dan sedikit sakit hati pada temannya itu

"Aduh, Ra. Maafin gue, disaat keadaan itu tiba-tiba acara tunangannya mendadak. Jadi, gue baru bisa kabarin lo sekarang" ucap Amel sangat merasa bersalah, sembari merangkul punggung temannya itu

"Setidaknya, lo bisa luangin waktu disaat acara itu sebelum dimulai dan lo bisa kabarin itu ke gue." jawab Anara yang sudah kecewa dengan temannya

"Aduh, Ra. Please maafin gue kali ini. Soalnya, papa melarang gue buat megang gadget pas menjelang acara tunangan itu. Selfie aja juga gak boleh, kecuali udah selesai" ucap Amel seraya akan menangis, karena merasa benar-benar bersalah

"Udahlah, lo gak usah kebanyakan alasan Mel. Gue udah muak sama kata-kata manis" jawab Anara yang sudah mulai marah dengannya

"Ra, please maafin Amel dia udah berusaha datang jauh-jauh kesini untuk ngabarin itu" tambah Jansen yang ikut merasa iba dengan Amel

"Lo diam aja lah, Sen." ketus Anara sambil menoleh tajam sebentar ke arah Jansen

Anara pun kemudian menangis, merasa dirinya sudah tak dianggap lagi oleh teman lamanya itu.
Sementara, Amel hanya diam saja dan tidak banyak bicara apapun saat ini. Ia hanya bisa mengelus punggung Anara, dan mencoba membuatnya mengerti.
Anara pun menggeserkan tubuhnya perlahan untuk duduk menjauh darinya.

"Ra..." panggil Amel lirih, dan tak kuasa ia pun meneteskan air matanya. Ia sangat merasa bersalah

"Apa?!" jawab Anara ketus, tanpa menoleh sedikitpun kearahnya

"Please, maafin gue Ra." ucap Amel pelan, sambil menggeserkan tubuhnya untuk duduk disebelahnya

"Apaan sih?!" jawab Anara dengan kesal, sambil menoleh sebentar kearahnya lalu menatap ke depan lagi

"Please, maafin kesalahan ku kali ini" ucap Amel lirih dengan suara serak, karena ia sedang menangis

"Ga!" jawab Anara singkat, sambil menggelengkan kepalanya

"Ra, lo jahat banget sih. Ga mau maafin gue" ucap Amel masih dengan suara serak, ia terus mengeluarkan air matanya karena menangis

"Lo tuh yang jahat. Naif! Karena lo gak ngundang gue datang ke acara itu, seakan-akan gue bukan siapa-siapa Lo! Gue itu sahabat lo dari kecil, Mel." jawab Anara sambil memberikan lontaran yang keras untuk Amel, sembari menoleh kearahnya

"Iya, gue minta maaf banget Ra. Gue ngerasa bersalah sama lo" pinta Amel sambil memohon, sembari memegang tangan Anara

Anara hanya diam saja dan tidak meresponsnya, ketika Amel itu memohon kepada nya untuk dimaafkan.
Ia terus saja memohon tanpa henti, namun Anara hanya diam saja dan menatap sahabatnya itu.
Lalu, ia pun kembali menangis karena dirinya sudah tidak ada harapan lagi untuk dimaafkan.
Ia terus saja memegang tangan Anara, dan ia yakin bahwa ada kesempatan lagi untuknya.

Beberapa menit kemudian...

Anara pun kemudian tertawa melihat raut wajah sahabatnya itu yang benar-benar terlihat kasihan.
Amel yang melihat sahabatnya itu sedang tertawa pun merasa bingung dan heran, apakah dia barusan mengerjainya?
Ia pun menepuk-nepuk pundak Amel, sambil tertawa.

"Mel,mel lo mau aja gue kerjain. Hahaha" ucap Anara sambil tertawa, sembari menghapus air matanya yang barusan jatuh ke pipi

"Hah? Dikerjain? Maksud lo??" tanya Amel bingung dan penasaran

"Iya, gue barusan ngeprank lo berdua. Hahaha" jawab Anara sambil tertawa kecil, lalu ia menganggukkan kepalanya

"Lo keterlaluan, Ra. Udah hampir bikin pacar gue mau patah hati. Hadeh, ra-ra-ra ada aja lo prank kaya ginian" sahut Jansen terpukau dengan prank Anara, sembari menggeleng-gelengkan kepalanya

"Ya maap" ucap Anara dengan cengir tak berdosa

"Hmmm" deham Jansen dengan singkat

"Eh, btw gue seneng banget denger kabar kalian kalau lo berdua udah tunangan yeeee. Selamat ya buat kalian." ucap Anara sambil memberikan jabat tangan kepada mereka berdua

"Hehe iya, makasih banget ya Ra" jawab Amel sambil tersenyum malu-malu, sembari menerima jabatan tangan darinya

"Makasih ya, Ra." tambah Jansen sambil tersenyum, sembari menerima jabatan tangannya

---

Next ceritanya...

Semoga suka ya 😘😀
Happy Readers, selamat membaca 😊❣️💕

ANARA [Selesai] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang