14✳ TAK KASAT MATA

914 90 11
                                    

Peter Januar

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

14✳ TAK KASAT MATA

Jangan pernah meminta dihargai, kalau diri kamu saja tidak bisa menghargai orang lain. Bisanya hanya menyakiti.

— Shenna Alianza —

✳✳✳

Hari ini adalah hari yang Sanggi tunggu-tunggu. Ia akan lomba photography di salah satu studio di kawasan Gading Serpong. Sekolahnya mengirim dua orang dari eskul Fotografi. Sanggi dan Oshi. Oshi adalah adik kelasnya, dari kelas IPA. Sanggi sendiri tidak masalah, sekalipun pihak sekolah tidak menyediakan bus atau angkutan agar ia dan Oshi bisa ke studio. Sanggi siap mengantar Oshi dengan motornya. Pembina eskulnya sendiri akan menyusul. Tetapi, sebelum berangkat Sanggi ingin mengajak seseorang. Seseorang itu tak lain adalah Shenna. Seseorang yang dia kagumi, dan juga sayangi sejak pandangan pertama.

Meski ya, Sanggi selalu mendapat penolakan berkali-kali dari gadis itu.

Seperti sekarang ini.

“Ayo dong, Na. Ikut ya? Sekali aja?” pinta Sanggi sambil menenteng tas kamera di bahu kiri. Sementara punggungnya menahan beban tas ransel besar. Shenna tidak ingin bertanya apa isinya. Itu bukan sesuatu hal yang perlu dia tanyakan, kan?

“Gak bisa, Sanggi. Gue ada bimbingan buat Olim sama Rakha nanti. Mending lo berangkat sekarang. Tuh Oshi udah nungguin,” uajr Shenna saat melihat seorang perempuan berambut panjang menatap ke arah mereka berdua. Anak itu juga menenteng tas kamera.

Sanggi menoleh sesaat, meminta Oshi menunggu sebentar. Oshi mengangguk samar. Dia kembali menatap Shenna. “Kapan sih, lo ada waktu buat gue? Emangnya gue sama sekali nggak bisa jadi temen lo ya, Na?”

Shenna terdiam. Sejujurnya dia ingin berteman dengan Sanggi. Tetapi apa justru tidak semakin menyakitkan perasaan cowok itu? Sanggi memiliki perasaan yang begitu besar terhadap Shenna. Dan Shenna hanya menganggapnya teman secara terang-terang. Jujur saja, Shenna selama ini merasa bersalah karena selalu mengabaikan perasaan Sanggi. Sama sekali tidak membiarkan cowok itu masuk ke relung hati, mengisi kekosongan di hatinya selama ini. Sebagai remaja yang sama sekali tidak berpengalaman, Shenna seharusnya membiarkan siapapun masuk ke dalam hatinya kan? Memilah, siapa yang paling bisa membuatnya nyaman. Tidak bersikap seperti ini. Ibunya juga pasti akan menyayangkan sikap Shenna yang selalu mengacuhkan Sanggi. Karena Ibunya mengenal Sanggi dengan baik. Salahkan Sanggi, yang dulu sering sekali membawakan makanan untuk mereka berdua. Sekarang, Sanggi tidak bisa seperti itu lagi karena Shenna mengancam akan marah padanya. Shenna tidak akan mau bertemu lagi dengannya.

[TGS 3] SHENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang