43✳ SULIT MENERIMA

824 94 6
                                    

43✳ SULIT MENERIMA

Percayalah, ini begitu sulit untuk aku terima.
Bahkan, lagi-lagi aku jatuh karena teringat kamu.
Mengapa ini terjadi pada kita?
Dua manusia yang baru saja merasakan cinta?

— Shenna Alianza —

***

LISA tidak menyangka, bahwa Peter yang selama ini menjadi kekasih putrinya adalah sosok Bima. Anak bayi yang tiba-tiba ada dirumahnya dengan digendong Satria. Kenyataan bahwa Satria mempunyai anak dari wanita lain membuat Lisa ingin marah. Dia sangat kecewa. Tetapi Lisa tidak pernah membenci anak itu. Dia menyayangi Bima. Merawat Bima sama seperti ia merawat Shenna dan Shelna. Sampai pada akhirnya Satria ingin mengembalikan Bima pada ibu kandungnya dan mereka tidak pernah bertemu lagi.

Shenna diam membatu, melihat ibunya memeluk Peter sangat kencang. Bahkan sampai menangis. “Ibu nggak tahu kalau kamu Bima, maafkan Ibu. Masya Allah, kamu sudah sebesar ini. Ibu nggak tahu mau bilang apa, alhamduillah kita bertemu lagi.”

“Makasih sudah merawat Peter dulu, Bu.”

“Kamu apaan sih. Ibu sayang kamu, sama seperti Ibu sayang Shenna dan almarhumah Shelna.”

“Maafkan Mama saya Bu, sewaktu muda Mama memang bukan perempuan baik-baik.”

“Nggak boleh gitu, Peter. Manusia itu nggak pernah lepas dari salah. Ibu sudah memaafkan Mamamu dan Satria. Jadi dimana Mama kamu? Kata Shenna waktu itu, Mamamu sakit? Sakit apa?”

“Mama udah pergi, Bu.”

“Pergi kemana?”

Napas Peter sesak saat berkata, “Ke hadapan Tuhan. Mama meninggal karena HIV tepat saat Peter bilang ke Shenna kalau kita harus putus. Maaf, Bu. Maaf Shenna.”

Lisa membekap mulutnya. Tidak bisa berkata apa-apa. Dia menenangkan Peter. Mengusap bahunya naik turun. “Ibu turut berduka, nak.”

Sementara Shenna, sudah menunduk. Dia menangis tanpa suara. Ya Tuhan, mengapa takdir mereka begitu rumit?

Beberapa minggu lalu, Shenna baru saja bertemu untuk pertama kalinya dengan Alona. Itu menjadi terakhir kalinya juga untuk Shenna bertemu dengan Alona.

Peter, sekuat itukah hatinya sampai-sampai hari ini Peter baru menangis dihadapannya. Di dekapan Lisa yang ikut menitikkan air mata.

***

Sehabis mandi, Peter menyisiri rambutnya yang basah dengan tangan. Sesekali dia mengajak Diza becanda kala Dion masih membeli makanan di gang depan. Peter tidak terlalu menyukai anak-anak, tetapi melihat Diza dia jadi membayangkan kelak apakah dia juga akan menjadi Ayah? Tetapi siapa Ibunya? Oh Ya Tuhan, Peter membayangkan yang tidak-tidak.

“Diza, udah laper belum? Mau makan apa? Bubur atau roti regal?” tanyanya, padahal Diza saja masih belum terlalu paham akan percakapan. Bayi perempuan yang sedang memainkan boneka lusuhnya itu memandangi Peter bingung. Kemudian kembali lagi asik bermain dengan bonekanya.

“Yaelah dicuekin.” Peter mendengus. “Awas ya kamu gedenya nanti naksir sama Abang. Ngemis-ngemis cinta Abang.”

Menyebalkan. Peter memastikan Diza aman duduk di karpet. Dia menuju pintu depan. Sebelum jantungnya berdetak mengikuti irama karena ada Shenna di depan pintu kostannya. Ini sungguh diluar dugaan. Shenna menghampirinya duluan. Apakah gadis itu sudah memaafkannya?

[TGS 3] SHENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang