17✳ MAAF, SANGGI

863 90 3
                                    

17✳ MAAF, SANGGI

Jangan pernah gengsi untuk meminta maaf.
Ketika kamu menyadari itu, akan ada senyuman terbaik penuh ketulusan yang akan kamu dapatkan.
Meminta maaflah, meski kamu tidak salah.
Hiduplah berdampingan, dan damai.

— Shenna Alianza —

***

Shenna akan selalu meminta maaf pada Ibunya ketika dia salah. Seperti tidak sengaja merepotkannya, ketika Shenna tidak membantu Ibunya membereskan rumah karena ada tugas sekolah, juga tentang kejadian tiga belas tahun lalu. Padahal, Shenna tidak melakukan kesalahan apapun. Shenna juga korban, tetapi ada yang lebih mengalami hal mengenaskan dibandingkan dia. Orang itu adalah Shelna. Shelna Azzahra. Kakak kemrbarnya yang tewas di dalam rumahnya sendiri akibat kebakaran itu.

Tetapi hari ini, Shenna akan meminta maaf pada orang lain. Meminta orang lain menjadi temanmu. Menerima kehadiran orang lain setelah Shenna berhasil menurut pintu hatinya untuk menerima orang-orang baru.

Shenna melangkah di koridor kelas 11 IPS. Ternyata rumor kalau kelas IPS selalu ribut itu benar adanya. Di depan matanya, Shenna melihat ada dua orang terlibat perkelahian. Bukan Sanggi. Mungkin teman kelasnya. Saat salah satu diantara mereka melihat Shenna. Orang itu memberitahukan pada teman-temannya kalau Ketua OSIS mereka ada disana. Perkelahian pun usai, tanpa Shenna harus capek-capek melerai. Itu bagus. Shenna jadi bisa menemui Sanggi lebih cepat.

Kini, dia sudah berdiri di depan kelas Sanggi. Shenna ragu, ingin mengetuk pintu kelas Sanggi dan bertanya apa Sanggi ada di dalam. Tetapi, nyali Shenna ternyata tidak sekuat seperti dia berbicara di depan umum. Shenna terkejut saat seseorang keluar dari dalam kelas. Sanggi. Orang yang dicari.

Sanggi terlihat seperti biasa. Dia tersenyum sumringah melihat Shenna. Sanggi mendekat. Niatnya untuk pergi ke kantin urung, saat melihat Shenna yang bahkan tidak pernah melakukan ini sebelumnya.

“Shenna, lo ngapain disini? Cari siapa?” tanyanya.

Shenna gugup. Tetapi bukankah itu malah menghambat pekerjaannya? Shenna menatap Sanggi. “Gue cari lo.”

Sanggi membeku. “Cari gue? Kok tumben? Ada apa?”

“Gue mau minta maaf soal kemarin, maaf mungkin kata-kata gue atau sikap gue buat lo sakit hati. Lo bener, setidaknya kalau gue nggak bisa nerima lo di hati gue, gue bisa nerima lo jadi temen gue.” Sanggi syok mendengarnya. Tidak menyangka Shenna akan mengatakan hal itu. Ia pikir masalah kemarin hanya dia saja yang memikirkannya sampai tidak bisa tidur. Sanggi tersenyum lagi. Apa ini kesempatan yang Shenna berikan padanya?

“Gue tau gue jahat banget sama lo, maafin gue ya? Ini, gue bawain nasi goreng buat lo. Semoga lo suka.” jika biasanya Sanggi yang melakukan itu, kini semuanya berbalik. Shenna sendiri yang mengantarkan makanan itu ke dalam kelasnya sebagai permintaan maaf. Sanggi tentu saja langsung luluh, mengetahui seberapa besar rasa cintanya pada Shenna.

“Kalau gitu, mending kita ke kantin aja. Makan disana. Di dalem anak-anaknya rese. Gue takut lo gak nyaman aja,” ujar Sanggi yang Shenna setujui. Mereka berjalan menuruni tangga untuk ke kantin. Banyak dari kelas IPS menerka-nerka hubungan Sanggi dan Shenna sudah seperti apa. Atau sejauh mana. Karena selama ini yang mereka tahu, Sanggi selalu murung kalau ditanya soal perkembangan hubungannya dengan Shenna. Jawabannya karena sama sekali tidak ada kemajuan. Jangankan berkembang.

[TGS 3] SHENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang