30✳ EVAKUASI

907 100 15
                                    

30✳ EVAKUASI

Berhenti berambisi untuk menjadi paling baik.
Karena dengan kamu begitu, apa yang kau lakukan hanya berujung sia-sia.
Kau tidak lebih hebat dari orang lain.

— Peter Januar —

***

PAGI-PAGI sekali, para timsar sudah datang. Para panitia, Peter dan Sanggi juga sudah bersiap. Mereka membawa apapun yang dibutuhkan. Selama perjalanan menuju jurang, dan sungai, mereka dibagi menjadi dua. Peter sendiri memilih jurang. Entah kenapa batinnya mengatakan kalau Shenna ada disana. Kepala Peter berputar, semalaman dia tidak bisa tidur. Peter terjaga. Membuat kantung mataya menghitam dan sembab.

“Jurangnya dalem banget sih, timsar yakin nih Shenna jatuh kesini? Mana gelap lagi,” ucap Sanggi. Menyenter ke arah bawah. Pefer juga melakukan hal serupa. Saat semua senter mengarah ke satu titik, Peter berteriak. “SHENNA! SHENNA ADA DISANA!”

Para timsar langsung berkelompok, mereka menyiapkan tali. Peter ingin turun ke bawah, tetapi mereka tidak mengizinkan. “Adek disini saja. Biar salah satu dari kami yang turun dan membawa Shenna ke atas. Terlalu beresiko kalau Adek yang turun, karena tidak berpengalaman.”

“Tapi—”

“Udah, Peter. Mereka mau mempecepat. Jangan lama-lamain kerja mereka. Lo gak kasihan sama Shenna?” tanya Sanggi. Akhirnya Peter mengangguk. Salah satu dari mereka sudah mengikat tali di pinggang dan peralatan lain entah apa namanya Peter tidak tahu. Lalu, mulai turun menuju jurang.

Evakuasi itu memerlukan waktu sampai dua jam karena ada kendala saat membawa Shenna ke atas. Peter langsung menghampiri Shenna yang pingsan. Bajunya sudah kotor. Kepala Shenna berdarah. Keadaannya mengenaskan. Pihak timsar mem-foto Shenna sebagai dokumentasi. Lalu, bersiap membawanya ke rumah sakit.

Untungnya, tempat sekolah kemah tidak terlalu jauh dari rumah Shenna. Setidak, Lisa juga bisa cepat sampai kesana.

Peter memaksa ikut ambulance. Dia yang akan menghubungi keluarga Shenna. Pihak timsar, rumah sakit dan juga pihak sekolah setuju. Mereka akan menyusul ke rumah sakit. Para murid diharapkan tenang, dan tetap hati-hati selama di bumi perkemahan.

Teman-teman Shenna juga memaksa ikut. Tetapi tidak bisa. Hanya dua orang yang boleh. Peter melihat cewek bar-bar kemarin yang menghampirinya-lah yang ikut.

Di perjalanan, mereka terdiam. Peter memikirkan alasan apa yang harus dia berikan pada Lisa. Shenna itu tanggung jawabnya. Dan Peter gagal menjaganya.

Sampai di rumah sakit, Peter berteriak untuk penanganan Shenna dipercepat. Shenna masuk UGH, Peter dan Azel memaksa ikut. Tapi mereka tidak bisa. Akhirnya, mereka pun duduk di kursi tunggu rumah sakit.

“Kenapa dia bisa jatuh ke jurang?” tanya Azel pertama kali, memecah keheningan. Peter menggeleng. “Kalo gue tau, gue gak bakal sepanik ini. Gue gagal jagain dia. Sekarang, gue harus bilang apa sama nyokapnya?”

Azel menunduk. Entah mengapa, dia mencurigai seseorang. Seseorang yang selama ini membenci Shenna. Seseorang yang ia lihat kemarin keluar dari hutan karena dia ada di tenda, Azel sedang berhalangan omong-omong. Jadi tidak ikut dengan yang lain untun ke masjid.

Tetapi, apa mungkin? Shenna sampai masuk ke jurang.

Dia menginginkan Shenna mati, heh?

[TGS 3] SHENNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang