Bilur makin terhampar dalam rangkuman asa
Kalimat hilang makna, logika tak berdaya
Di tepian nestapa, hasrat terbungkam sunyi
Entah aku pengecut, entah kau tidak pekaKu mendambakanmu mendambakanku
Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Pasti kau temukanku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tanganKau membuatku yakin, malaikat tak selalu bersayap
Biar saja menanti tanpa batas, tanpa balas
Tetap menjelma cahaya di angkasa
Yang sulit tertampik dan sukar tergapaiKu mendambakanmu mendambakanku
Bila kau butuh telinga tuk mendengar
Bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung
Akulah orang yang selalu ada untukmu
Meski hanya sebatas temanYakin kau temukan aku di garis terdepan
Bertepuk dengan sebelah tangan.
-⭐-🎶Fiersa Besari - Garis Terdepan 🎶
Jangan lupa tinggalkan jejakmu lewat vote / comment 🌻
Instagram: @________sere
(Malam harinya di hari yang sama).
Ting nong
Ting nong
Ting nong
Suara bel memenuhi ruangan lantai satu rumah Wulan. Bi Ijah yang tengah sibuk mempersiapkan makan malam untuk Wulan dan Vega, terpaksa melangkahkan kaki menuju pintu untuk melihat siapa yang bertamu malam-malam begini.
Ceklek
"Den Rigel?" tebak Bi Ijah setelah membukakan pintu, membuat cowok itu memutar balik tubuhnya.
"Eh, Bi Ijah," ucap Rigel tersenyum simpul.
"Silakan masuk, den." dengan melengkungkan senyum, Bi Ijah membiarkan cowok itu masuk.
"Makasih, bi." lagi-lagi ia menyunggingkan senyumnya sangat manis.
Rigel masuk dengan menenteng sebuah kantong plastik berisi minuman favorit Wulan. Apalagi kalau bukan strawberry milkshake.
"Rigel?! Apa kabar lo? Udah jarang banget gue ketemu sama lo," ujar Vega excited saat melihat kedatangan Rigel.
"Alhamdulillah baik, kak. Lo juga apa kabar? Tumben banget di rumah." Rigel terkekeh pelan pun dengan Vega.
"Iya nih, udah kelar kerjaan gue di restoran. Eh, betewe lo bawa apaan tuh?" Vega melirik kantong plastik berwarna putih yang Rigel pegang di tangan kanannya.
"Eunggg... strawberry milkshake, kak. Tapi sorry nih, gue cuma beli satu." Rigel terkekeh pelan.
"Oooh ngerti, ngerti," Vega mengangguk-angguk paham. "Oh iya, lo udah makan belum? Makan sekalian yuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Made For Each Other [Hiatus]
Dla nastolatków[Teen Fiction] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA SUPAYA KAMU SELALU DAPAT NOTIFIKASI TERBARU DARI CERITA INI 🙆] Yang Rigel tahu, bersahabat baik sedari kecil dengan Wulan adalah hal yang menyenangkan. Tapi seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa label...