09| Medusa & Kotak Bekalnya

466 60 84
                                    

Aku kehabisan cara tuk jelaskan padamu
Mengapa sulit tuk lupakanmu
Aku kehabisan cara tuk gambarkan padamu
Kau di mata dan di pandanganku huu uuu

Coba satu hari saja kau jadi diriku
(Kau akan mengerti...) Kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu,
mengagumimu,
menyayangimu
Dari sudut pandangku,
dari sudut pandangku

Aku kehabisan cara tuk gambarkan padamu
Kau di mata dan di pandanganku
Seandainya satu hari bertukar jiwa
Kau akan mengerti dan berhenti,
bertanya-tanya

Coba satu hari saja kau jadi diriku
(Kau akan mengerti...) Kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu
(Coba sehari saja...) Coba satu hari saja kau jadi diriku
(Kau akan mengerti...) Kau akan mengerti bagaimana ku melihatmu,
mengagumimu,
menyayangimu,
mengagumimu,
menyayangimu
Dari sudut pandangku,
dari sudut pandangku oooh
-⭐-

🎶 Tulus - Tukar Jiwa 🎶

Jangan lupa tinggalkan jejakmu lewat vote / comment 🌻

Instagram: @________sere


"Good morning, Rigel Arkana Putra!" sapa Lyra dengan semangat.

Gadis cantik berambut ikal itu sudah siap siaga berdiri tepat di depan kelas XI IPS 1. Dengan niat bin nekat, Lyra sengaja datang pagi-pagi buta demi bisa menyambut kekasihnya dari depan pintu.

'Ya Allah, masih pagi begini, kenapa harus ketemu sama jelmaan medusa sih?' Batinnya seraya memijat pelan batang hidungnya. Ia tak sanggup jika harus seperti ini. Lyra adalah cewek kesekian yang akan mengganggu kesehariannya, dan Rigel harus siap untuk hal itu.

Rigel menghela napasnya panjang lalu melengkungkan senyum terpaksa, "Good morning too, Lyra Adriana."

"Ih lemes banget sih! Pasti belum sarapan ya? Nih, aku bawain kamu sandwich," ucapnya sambil mengulurkan kotak bekal berwarna merah muda. Wait! Merah muda? Iya merah muda.

Rigel hanya memelototi kotak bekal itu tanpa berniat untuk menerimanya. Nanti, apa kata teman-teman satu gengnya? Seorang ketua geng yang hobi balapan, membawa kotak bekal berwarna merah muda? Yang notabene-nya di pakai oleh perempuan? Big no! Bisa jadi bahan olok-olokan satu kelas yang ada.

Lyra menarik paksa pergelangan tangan Rigel, kemudian meletakkan kotak bekalnya di telapak tangan cowok itu.

"Aku buatnya pake cinta tau!" lanjutnya masih dengan tersenyum lebar.

Rigel hanya bisa menyengir kuda. Ia masih memikirkan bagaimana kalau nanti seisi kelas memandang heran dirinya yang membawa kotak bekal berwarna merah muda. Entah mimpi buruk apa yang melewatinya seminggu terakhir, mengiyakan permintaan Lyra untuk menjadi pacarnya ternyata akan seburuk ini.

"Harusnya kamu gak perlu repot-repot begini, aku masih bisa sarapan di kantin kok." lagi-lagi Rigel membuat sudut di bibirnya dengan sangat terpaksa. Kalau bisa digambarkan, deretan gigi putihnya sudah mengering karena harus menunjukkan senyum sumringah terus-menerus kepada gadis itu.

Made For Each Other [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang