15| Kejutan & Sogokan Yang Tidak Mempan

368 32 43
                                    

It's you, it's always you
If I'm ever gonna fall in love I know it's gon' be you
It's you, it's always you
Met a lot of people, but nobody feels like you

So, please, don't break my heart
Don't tear me apart
I know how it starts
Trust me, I've been broken before
Don't break me again
I am delicate
Please, don't break my heart
Trust me, I've been broken before

I've been broken, yeah
I know how it feels
To be open
And then find out your love isn't real
I'm still hurting, yeah
I'm hurting inside
I'm so scared to fall in love
But if it's you then I'll try.
-⭐-

🎶Alie Gatie - It's You🎶

Jangan lupa tinggalkan jejakmu lewat vote / comment 🌻

Instagram: @________sere

(Ketika Wulan berada di sekolah dan Vega di kampusnya).

Di tempat lain, tepatnya di ruang tamu yang berukuran luas, Chandra Hermawan--- ayah Wulan bersama Bi Ijah tengah bahu-membahu mendekor ruangan tersebut dengan banyak ornamen meriah. Tanpa peduli letih dan lelah tubuhnya, Chandra tetap saja sudi menyiapkan kejutan untuk kedua putri kesayangannya. Maklum saja, sudah beberapa bulan ini Chandra sibuk mengurus bisnis properti miliknya di Malaysia, bahkan saking hecticnya, laki-laki usia kepala lima itu tak sempat berkabar via apapun pada Wulan dan Vega. Jadi untuk membayar itu semua, Chandra harus rela kehilangan waktu istirahatnya hari ini demi kedua putrinya.

Sebenarnya tadi pagi, sekitar satu jam setelah Wulan berangkat ke sekolah dan Vega berangkat ke kampusnya, Chandra sudah kembali dari Malaysia. Chandra memang sengaja tidak memberitahu kedua putrinya bahwa hari ini ia pulang ke Jakarta. Biar mereka berdua merasa terkejut dan marah-marah menggemaskan, katanya.

"Tuan, kalau masih capek, biar saya aja yang mendekor ini semua," kata Bi Ijah saat melihat Chandra terdiam dan berkacak pinggang, sesekali ia menyeka keringat di keningnya.

Chandra tersenyum tipis dan kembali melanjutkan kegiatannya, "Gapapa bi, saya masih sanggup kok."

"Apa perlu saya panggil Mang Acep, Mang Erwan, Mang Dadang, sama Mang Kasman untuk gantikan tuan mendekor ini semua?" tanya Bi Ijah cukup hati-hati.

"Gak sekalian minta bantuan sama satpam kompleks juga bi?" Chandra bicara dengan nada bercanda.

Bi Ijah dan Chandra saling terkekeh pelan.

"Oh iya, mulai besok bibi kedatangan dua orang baru di rumah ini, untuk bantu meringankan pekerjaan Bi Ijah. Mau 'kan bi?" tanya Chandra menawarkan.

Sedetik. Dua detik. Tiga detik kemudian akhirnya Chandra membuka suara, "Iya, sip, Bi Ijah diam berarti artinya mau," sambung Chandra, tanpa menunggu jawaban Bi Ijah terlebih dahulu.

"Uhmmm, saya terserah tuan aja," sahut Bi Ijah dengan sopan.

"Makasih banyak ya, bi... belasan tahun sudah bantu saya untuk jaga dan rawat anak-anak. Sekarang, udah waktunya Bi Ijah punya waktu senggang, makanya saya suruh dua orang baru untuk bantu-bantu bibi."

"Sama-sama tuan, saya juga senang hati bisa merawat Non Wulan dan Non Vega." senyum Bi Ijah mengembang, mengingat perempuan itu memang sangat menyayangi kedua putri dari pasutri Chandra dan Miranda.

"Lanjutkan ini sebentar ya bi, saya mau cek ada barang yang ketinggalan di mobil apa enggak," lalu pergi menuju halaman parkir rumahnya.

Baru lima langkah, Chandra membalikkan tubuhnya.

Made For Each Other [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang