Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
Apa yang kini harus ku lakukan
Wajahnya selalu ada di pikiranOoo tiba-tiba aku suka
Senyumnya selalu terbayang-bayang
Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesonaDia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang diasempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Senyumnya selalu terbayang-bayangCaranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawanTutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang diasempurna
Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Seolah dia menari di mataku
-🌕-🎶Tulus - Jatuh Cinta🎶
Jangan lupa tinggalkan jejakmu lewat vote / comment 🌻
Instagram: @________sere
Wulan baru saja keluar dari ruang musik, setelah lebih dari satu jam mendiskusikan lagu yang akan dibawakannya nanti saat acara anniversary Holmes bersama dengan beberapa panitia OSIS.Hujan rintik-rintik masih mengguyur saat Wulan berniat untuk berjalan menuju gerbang sekolahnya. Tapi, niatnya harus terhenti karena ia lupa tak membawa payung atau alat pelindung lain agar dirinya tak kebasahan terkena air hujan. Jadi, Wulan hanya bisa mematung di depan ruang musik sambil menunggu hujannya berhenti.
Wulan mendengus. Ia bingung bagaimana caranya pulang kalau hujannya saja belum berhenti. Dan sialnya, sore itu ponsel Wulan mati karena habis baterai. Tambah lah ia kebingungan; gak bawa payung, ponsel habis baterai dan hari semakin sore.
Yang dilakukannya sekarang hanya melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya sambil mendongak, memastikan bahwa hujannya tidak bertambah deras."Lan, gue duluan yaaa!" seru Leo yang terlihat sedang buru-buru sambil menenteng jaket kulit warna hitam di tangan kanannya.
"Iyaaa," teriak Wulan saat cowok itu menjauh darinya.
Semua orang yang tadi berada satu ruangan dengannya kini pergi satu per satu menggunakan payung dan jas hujannya masing-masing. Sedangkan Wulan yang tak membawa payung ataupun jas hujan, hanya bisa diam dan berharap hujan segera berhenti. Wulan sedikit menyesal kalau di situasi seperti ini dirinya masih saja tak bisa meminta bantuan pada siapapun. Jangankan minta bantuan, berbaur dengan mereka saat satu ruangan saja Wulan sudah cukup kesulitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Made For Each Other [Hiatus]
Fiksi Remaja[Teen Fiction] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA SUPAYA KAMU SELALU DAPAT NOTIFIKASI TERBARU DARI CERITA INI 🙆] Yang Rigel tahu, bersahabat baik sedari kecil dengan Wulan adalah hal yang menyenangkan. Tapi seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa label...