11| Chamomile Tea

414 54 90
                                    

Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
Apa yang kini harus ku lakukan
Wajahnya selalu ada di pikiran

Ooo tiba-tiba aku suka
Senyumnya selalu terbayang-bayang
Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona

Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Senyumnya selalu terbayang-bayang

Caranya bicara ooo aku suka
Dia punya semua pesona
Dia punya semua yang ku damba
Sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan

Tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia

sempurna
Seolah dia menari di mataku
Melekat di kulitku, di hatiku
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
Seolah dia menari di mataku
-🌕-

🎶Tulus - Jatuh Cinta🎶

Jangan lupa tinggalkan jejakmu lewat vote / comment 🌻

Instagram: @________sere


Wulan baru saja keluar dari ruang musik, setelah lebih dari satu jam mendiskusikan lagu yang akan dibawakannya nanti saat acara anniversary Holmes bersama dengan beberapa panitia OSIS.

Hujan rintik-rintik masih mengguyur saat Wulan berniat untuk berjalan menuju gerbang sekolahnya. Tapi, niatnya harus terhenti karena ia lupa tak membawa payung atau alat pelindung lain agar dirinya tak kebasahan terkena air hujan. Jadi, Wulan hanya bisa mematung di depan ruang musik sambil menunggu hujannya berhenti.

Wulan mendengus. Ia bingung bagaimana caranya pulang kalau hujannya saja belum berhenti. Dan sialnya, sore itu ponsel Wulan mati karena habis baterai. Tambah lah ia kebingungan; gak bawa payung, ponsel habis baterai dan hari semakin sore.
Yang dilakukannya sekarang hanya melirik arloji yang melingkar di tangan kirinya sambil mendongak, memastikan bahwa hujannya tidak bertambah deras.

"Lan, gue duluan yaaa!" seru Leo yang terlihat sedang buru-buru sambil menenteng jaket kulit warna hitam di tangan kanannya.

"Iyaaa," teriak Wulan saat cowok itu menjauh darinya.

Semua orang yang tadi berada satu ruangan dengannya kini pergi satu per satu menggunakan payung dan jas hujannya masing-masing. Sedangkan Wulan yang tak membawa payung ataupun jas hujan, hanya bisa diam dan berharap hujan segera berhenti. Wulan sedikit menyesal kalau di situasi seperti ini dirinya masih saja tak bisa meminta bantuan pada siapapun. Jangankan minta bantuan, berbaur dengan mereka saat satu ruangan saja Wulan sudah cukup kesulitan.

Made For Each Other [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang