First meet

1.1K 33 5
                                    

I will not return without a new story....😁

Happy reading guys!💛

******

Matahari perlahan menunjukkan senyumnya pagi ini. Seorang wanita baya kini tengah menyiapkan sarapan untuk putri putri kesayangannya dimeja makan. Mama Sona, ibu dari kedua saudari cantik Diana dan Naina. Mereka bertiga kini tengah berkumpul dimeja makan.

"Selamat pagi ma!" seru Diana dan Naina sambil mengecup kedua pipi mamanya.

"Selamat pagi juga sayangku. Duduk dan makan sarapan kalian ya" pinta Sona pada kedua putrinya.

Mereka pun mengangguk dan mulai bersiap untuk sarapan.

"Maa, papa kemana? Kenapa gak ikut sarapan bersama kita disini?" tanya Diana.

"Ah iya! Bener banget kak, aku baru sadar kalau gak ada papa disini" gumam Naina sambil menepuk keningnya.

"Papa kan keluar kota sayang, ada urusan pekerjaan selama lima hari nanti" jawab Sona.

Diana dan Naina pun hanya ber-oh ria saja kemudian mereka melanjutkan sarapan pagi.

Diana dan Naina, saudari kandung yang selalu tampil akrab dan ceria. Mereka selalu saling menyayangi satu sama lain. Diana kakak dari Naina, gadis dewasa berusia duapuluh lima tahun itu kini tengah sukses melaksanakan pekerjaannya dikantor. Sedangkan Naina, gadis manis yang berusia duapuluh tahun itu masih mengikuti kuliahnya yang sebentar lagi akan berakhir.

Setelah usai sarapan, Diana berangkat menuju kantornya sekaligus mengantar Naina kekampusnya dengan menggunakan mobil mereka. Namun mungkin hari ini adalah hari sial kedua kakak beradik itu, mobil yang dibawa malah mogok ditengah jalan. Diana merasa kesal dan panik karena dia juga harus buru buru kekantor.

"Argh! Kenapa harus pake mogok segala sih sekarang? Mana kakak harus buru buru kekantor, ada meeting pagi ini" keluh Diana.

Naina pun juga sama, dia bisa terlambat kekampus karena kelas sebentar lagi akan dimulai.

"Terus gimana kak? Aku juga bisa telat nih kekampus ada ujian juga sekarang! Ihh ni mobil ngeselin banget sih, pake mogok diwaktu yang gak tepat!" umpat Naina dengan kesal.

"Bentar dek, coba kakak telfon Danny dulu" ucap Diana dan kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Naina mengangguk setuju mendengarnya.
"Iya kak bener! Telfon kak Danny aja, buruan!"

Namun belum beberapa detik gadis itu menekan layar ponselnya, ponsel itu malah menampilkan layar berwarna hitam, dan mati.

"Astaga ni hape juga! Hape kakak lowbatt dek" keluh Diana dan memukul ponsel itu pada keningnya.

"Yah kakak, kok bisa pas banget! Gimana dong sekarang?" Naina menghentakkan kedua kakinya dengan geram.

"Coba pake hapemu dek, kamu save nomornya Danny gak?" tanya Diana.

"Iya gak lah kak. Aku kan selalu aja lupa mintanya"

Diana menghembuskan nafasnya dengan kasar, "Yaudah tungguin taksi lewat aja" ucapnya.

"Kakak, jalanan ini sepi loh! Dari tadi kita berdiri disini, belum ada tuh taksi atau kendaraan lain lewat" protes Naina.

Mendengar ocehan adiknya, Diana semakin pusing dibuatnya.
"Udahlah dek! Tungguin aja dulu, jangan buat kakak makin bingung nih" gerutunya.

Naina pun hanya bisa diam. Memang benar, jalanan tempat mereka berhenti cukup sepi dan hampir setengah jam lebih mereka menunggu kendaraan lewat dengan rasa gelisah. Namun akhirnya, taksi pun lewat melintasi mereka. Diana merasa lega kemudian mereka segera pergi dengan cepat.

FALL IN YOU! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang