Sorry and thank you

149 9 0
                                    

******

Karan mengerjapkan kedua matanya perlahan, saat dia membuka kedua matanya itu kepalanya langsung terasa amat pening. Dia melihat sekeliling dan menyadari bahwa dirinya tertidur dan mengingat tentang proposalnya.

"Astaga! Kenapa aku bisa ketiduran sih?! Jam berapa sekarang?! Gila, udah jam setengah delapan! Proposalku..!" Karan benar benar panik dan langsung menuju mejanya dengan cepat dan hendak melanjutkan pekerjaannya, namun dia malah terkejut karena proposal pentingnya itu sudah selesai.

"A..apa? Ini.. kenapa semuanya udah selesai? Ha? Siapa yang nyelesain nih" gumamnya dengan bingung dia terus mengulang ulang untuk mengeceknya.

"Aku gak lagi halu kan? Atau jangan jangan aku masih tidur?" lanjutnya.

Karan kemudian mencubit pipinya dengan sedikit keras.
"Aduh! Sakit, berarti aku gak lagi halu. Proposalku udah siap!" pekiknya dengan girang.

"Tapi.. siapa yang udah ngerjain ini semua? Dan hasilnya benar benar sama persis kaya buatanku sebelumnya! Dan.. kenapa aku bisa pindah disofa ya?" Karan terus saja bergumam dengan dirinya sendiri, dia masih bingung dengan apa yang terjadi.

"Ah, itu gak penting! Mungkin aja sekretarisku atau staff lain yang ngerjain, mereka pasti simpati lah lihat bosnya yang kecapekan dan harus mengulang lagi jerih payahnya karena gadis bodoh itu! Sial" umpatnya, dia kembali memikirkan Naina dengan sumpah serapahnya.

"Tepat waktu! Sekarang aku bisa rapat. Ah, terimakasih banyak tuhanku. Tolong berikan kebahagiaan untuk siapapun yang udah sukarela membantuku, semoga kebaikan juga akan datang membalasnya"

Disisi lain, Naina memperhatikan Karan dari jendela ruangan. Gadis itu tersenyum senang, melihat Karan yang juga tersenyum seperti itu bebannya seperti sirna seketika. Usahanya beberapa jam yang lalu tak sia sia, dia berhasil mengerjakan proposal Karan tepat waktu.

 Usahanya beberapa jam yang lalu tak sia sia, dia berhasil mengerjakan proposal Karan tepat waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Gimana paa, kerjaku bagus banget kan dihadapan klien tadi? Kita berhasil memenangkan tender itu paa! Astaga, ternyata aku hebat sekali ya" gumam Karan dengan gembiranya ketika dirinya sangat bangga sudah menyelesaikan rapat yang begitu penting dengan hasil yang memuaskan.

"Benar Karan, kamu memang pandai dalam mengurus klien. Proposalmu juga sangat tepat, papa kira kamu gak akan mempresentasikan proposal itu dihadapan klien tepat waktu" ujar Vyas sambil menyeruput kopinya.

"Ah, gak mungkinlah paa. Karan kan selalu tepat waktu" jawabnya.

"Hmm.. tapi ini semua juga bukan hanya berkat kerja kerasmu aja Karan" lanjut Vyas dan membuat Karan mengernyitkan dahinya.

"Maksud papa?"

"Papa tahu kok, proposalmu yang sebelumnya itu rusak kan? Dan kamu mengulangnya lagi dengan terburu buru"

Mendengar ucapan papanya, Karan terkejut. Pria itu menghela nafasnya dengan malas.
"Iya paa, aku sebelumnya udah selesai mengerjakannya tapi semuanya malah dihancurkan begitu aja oleh gadis payah itu! Sumpah deh paa, dia sepertinya gak bisa berbuat apapun dengan benar! Aku gak habis pikir, gimana kalau dia udah jadi istri nanti? Semua pekerjaanku pasti akan hancur karena dia"

FALL IN YOU! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang